Sabtu 26 Feb 2022 14:33 WIB

Syarief Hasan: Seharusnya Menkes Lebih Dominan Tangani Pandemi

Menteri Kesehatan seakan-akan seperti lapis kedua dalam penanganan pandemi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Fakhruddin
Syarief Hasan: Seharusnya Menkes Lebih Dominan Tangani Pandemi. Syarief Hasan
Foto: ANTARA/GALIH PRADIPTA
Syarief Hasan: Seharusnya Menkes Lebih Dominan Tangani Pandemi. Syarief Hasan

REPUBLIKA.CO.ID,Syarief Hasan: Seharusnya Menkes Lebih Dominan Tangani Pandemi

 

Baca Juga

JAKARTA -- Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan menyoroti tugas-tugas menteri kabinet di pemerintahan Joko Widodo yang dinilai tidak sesuai dengan tanggung jawabnya. Dirinya mencontohkan, seharusnya menteri Kesehatan (Menkes) diberi porsi lebih dominan dalam penanganan covid-19. 

"Menteri-menteri ini perlu dilakukan justifikasi. Saya melihat job desc daripada menteri ini banyak yang perlu diluruskan. Contoh saja saya katakan, dalam penanganan covid 19, seharusnya Menteri Kesehatan lebih dominan," kata Syarief dalam diskusi daring, Sabtu (26/2). 

Dirinya melihat menteri Kesehatan seakan-akan seperti lapis kedua dalam penanganan pandemi. Padahal hal tersebut menjadi tugas Menkes. "Malah yang lebih menjadi dominan itu adalah menteri Marinves," ujarnya. 

Karena itu ia menilai Presiden Jokowi perlu melakukan pembenahan. Namun hal tersebut tergantung kepada presiden. "Itu tergantung lagi kepada presiden, presiden adalah sebagai mandataris dari rakyat yang harus melakukan itu," ucapnya.  

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2021 lalu menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. sebagai Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali. Jokowi juga menunjuk Airlangga Hartarto sebagai ketua Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement