Sabtu 26 Feb 2022 17:45 WIB

Pertempuran di Jalanan Kiev Dimulai, Warga Didesak Berlindung

Unit kecil Rusia menyelidiki pertahanan Ukraina guna membuka jalan bagi pasukan utama

Rep: ferginadirabach/ Red: Hiru Muhammad
Tentara Ukraina menyelidiki puing-puing truk militer yang terbakar di sebuah jalan di Kyiv, Ukraina, Sabtu, 26 Februari 2022. Pasukan Rusia menyerbu ke arah ibu kota Ukraina Sabtu, dan pertempuran jalanan pecah saat pejabat kota mendesak penduduk untuk berlindung.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Tentara Ukraina menyelidiki puing-puing truk militer yang terbakar di sebuah jalan di Kyiv, Ukraina, Sabtu, 26 Februari 2022. Pasukan Rusia menyerbu ke arah ibu kota Ukraina Sabtu, dan pertempuran jalanan pecah saat pejabat kota mendesak penduduk untuk berlindung.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV--Pasukan Rusia mulai menyerbu ke arah wilayah ibu kota Ukraina, Kiev pada Sabtu (26/2/2022) pagi. Pertempuran jalanan kemudian dilaporkan telah pecah di jalan-jalan dekat ibu kota, dan warga didesak untuk berlindung.

Pada pagi hari waktu setempat di Kiev, pejabat Ukraina melaporkan keberhasilan dalam menangkis serangan Rusia, namun pertempuran terus berlanjut ke arah ibu kota. Pertempuran yang dilaporkan di pinggir kota menunjukkan bahwa unit kecil Rusia sedang menyelidiki pertahanan Ukraina untuk membuka jalan bagi pasukan utama.

Baca Juga

Penasihat Zelenskiy, Mykhailo Podolyak mengatakan, pada Sabtu pagi, ketika unit-unit kecil Rusia mencoba menyusup ke Kiev, pasukan Ukraina berhasil mengendalikan situasi. CNN International melaporkan pada Sabtu, bahwa terdapat pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina di sekitar kota Chernihiv, 105 kilometer utara Kiev.

Kementerian pertahanan Rusia telah mengakui pertempuran di daerah itu dan mengatakan pasukan Rusia telah menyelesaikan blokade kota Chernihiv. Ukraina menyatakan pasukannya menimbulkan kerugian besar  bagi Rusia di sekitar Chernihiv karena telah menghancurkan lebih dari tiga puluh tank.

Pergerakan pasukan yang cepat kurang dari tiga hari pertempuran semakin membahayakan Ukraina. Kendati begitu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menolak tawaran evakuasi dari Amerika Serikat (AS), dan bersikeras untuk tetap tinggal bersama rakyatnya. "Pertarungan ada di sini," katanya.

Presiden Zelenskiy juga mengkonfirmasi klaim bahwa militer Ukraina akan meletakkan senjata adalah salah. "Kami tidak akan meletakkan senjata. Kami akan melindungi negara ini," katanya. "Senjata kami adalah kebenaran kami, dan kebenaran kami adalah bahwa itu adalah tanah kami, negara kami, anak-anak kami. Dan kami akan mempertahankan semua itu," tegasnya.

Bentrokan jalanan di dekat ibu kota ini menyusul pertempuran sejak Kamis (24/2) yang menghantam jembatan, sekolah dan gedung apartemen. Ini mengakibatkan ratusan korban jiwa di sekitar Ukraina. 

Para pejabat AS percaya Presiden Rusia Vladimir Putin bertekad untuk menggulingkan pemerintah Ukraina dan menggantinya dengan rezimnya sendiri. Invasi tersebut merupakan upaya paling berani Putin untuk melukis ulang peta Eropa dan menghidupkan kembali pengaruh era Perang Dingin Moskow.

Zelenskiy juga didesak Sabtu pagi untuk mengevakuasi Kiev atas perintah pemerintah AS tetapi menolak tawaran itu. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat AS yang mengetahui perihal wacana tersebut, yang tidak bersedia menyebutkan identitasnya. Pejabat itu mengutip presiden Zelenskiy yang mengatakan, bahwa pertarungan ada di sini dan dia membutuhkan amunisi anti-tank tetapi "bukan tumpangan."

Pejabat kota di Kiev mendesak warga untuk mencari perlindungan, menjauh dari jendela dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari puing-puing atau peluru yang beterbangan. Sementara itu, Kremlin menerima tawaran Kiev untuk mengadakan pembicaraan, namun tampaknya itu merupakan upaya untuk memeras konsesi dari Zelensky yang diperangi alih-alih isyarat menuju solusi diplomatik.

Militer Rusia pada Jumat (25/2) mengklaim telah merebut kota Melitopol di selatan Ukraina. Namun, tidak jelas berapa banyak kota Ukraina yang masih di bawah kendali Ukraina dan berapa banyak pasukan Rusia yang telah merebutnya.

Ketika pertempuran berlanjut, militer Ukraina melaporkan menembak jatuh sebuah pesawat angkut Rusia II-76 yang membawa pasukan terjun payung di dekat Vasylkiv, sebuah kota 40 kilometer selatan Kiev. Ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat senior intelijen Amerika. Tidak jelas berapa banyak yang ada di dalam pesawat. Pesawat angkut dapat membawa hingga 125 pasukan terjun payung.

 

sumber : ap
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement