Sabtu 26 Feb 2022 19:34 WIB

Di tengah Krisis Ukraina, Kapal Perang AS Melintasi Selat Taiwan

Sebuah kapal perang Amerika serikat (AS) berlayar melalui Selat Taiwan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Agung Sasongko
Kapal perang Amerika (ilustrasi). Sebuah kapal perang Amerika serikat (AS) berlayar melalui Selat Taiwan
Foto: VOA
Kapal perang Amerika (ilustrasi). Sebuah kapal perang Amerika serikat (AS) berlayar melalui Selat Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID,  TAIPEI - Sebuah kapal perang Amerika serikat (AS) berlayar melalui Selat Taiwan, Sabtu (26/2/2022). Hal ini dinilai bakal membuat gusar China karena wilayah perairan tersebut sensitif bagi permasalahan China dan Taiwan.

Kendati begitu, AS mengeklaim bahwa pelayaran tersebut adalah bagian dari kegiatan rutinnya. Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan, kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Ralph Johnson sedang melakukan transit rutin melalui perairan internasional.

Baca Juga

"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata juru bicara Armada ke-7 Nicholas Lingo dalam sebuah pernyataan. "Militer Amerika Serikat terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan hukum internasional," ujarnya menambahkan.

Hingga berita ini terbit, Sabtu (26/2), Kementerian Pertahanan China belum menanggapi permintaan komentar melalui faks oleh Reuters. Sementara itu Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal itu berlayar ke arah utara melalui Selat. Menurut Taiwan, pasukannya telah memantau perjalanan kapal AS dan tidak mengamati apa pun yang luar biasa.

Taiwan saat ini dalam keadaan siaga tinggi menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Taipei sangat waspada terhadap kemungkinan China mengambil kesempatan dalam kesempitan (krisis Ukraina), meskipun pemerintah telah melaporkan tidak ada manuver China.

Tahun lalu, kapal angkatan laut AS transit di Selat kira-kira setiap bulan. Pelayaran hari Sabtu adalah yang pertama sejak November.

China mengklaim secara demokratis memerintah Taiwan sebagai wilayahnya sendiri. Negara pimpinan Xi Jinping itu telah melakukan misi angkatan udara berulang kali ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan selama dua tahun terakhir. Hal itu memicu kemarahan di Taipei.

Beijing menyebut Taiwan sebagai masalah paling sensitif dan penting dalam hubungannya dengan Washington. Seperti kebanyakan negara, Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan tetapi merupakan pendukung internasional dan pemasok senjata terpentingnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement