REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Guanyu Zhou akan menjadi pembalap Formula 1 pertama asal China dan dijadwalkan melakoni debut bulan depan. Zhou mengatakan, ia tak ingin menjadi sekedar pelengkap di olahraga balap paling bergengsi di dunia itu.
Pembalap berusia 22 tahun tersebut meneken kontrak dengan tim Alfa Romeo sebagai tandem Valtteri Bottas dan akan menjadi pembalap pertama dari negara berpenduduk 1,4 miliar tersebut saat berjajar di grid balapan pembuka musim di Bahrain pada 20 Maret nanti."Saya tidak ingin berada di Formula 1 hanya demi berada di sini," kata Zhou dalam video presentasi peluncuran livery mobil tim Alfa Romeo, seperti dikutip Reuters, Ahad (27/2/2022).
"Saya ingin berada di sini untuk membuktikan diri saya, membuat negeri saya bangga, membuat semua yang mendukung saya bangga. Saya ingin tampil baik di Formula 1," kata Zhou, yang menyelesaikan musim Formula 2 tahun lalu di peringkat tiga klasemen.
Kecintaan Zhou terhadap dunia balap muncul saat ia menonton Grand Prix China di Shanghai ketika ia berusia lima tahun pada 2004, yang menyaksikan balapan F1 pertama di negara tersebut. Basis fan F1 di China telah tumbuh sejak itu namun masih terdapat peluang pertumbuhan sangat besar bagi olahraga tersebut di negara yang dipandang sebagai salah satu market utama itu.
F1 pada November juga telah memperpanjang kontrak untuk Grand Prix China hingga 2025. Akan tetapi, China untuk tahun ketiganya secara beruntun akan absen dari kalender menyusul pandemi Covid-19.
Zhou, yang tahun lalu menjadi test driver tim Alpine dan anggota akademi pembalap muda Renault itu, ingin meniru kesuksesan pebasket Yao Ming. "Menjadi yang pertama tentunya sangat penting," kata dia.
"Ini seperti Yao Ming di NBA. Ketika dia bersinar di NBA, bola basket menjadi olahraga yang besar di negara kami. Itu yang sedang saya coba sekarang."
Alfa Romeo menjadi tim terakhir yang merilis livery mobil 2022 mereka. Sebelumnya, mobil Alfa Romeo C42 telah selesai menjalani sesi tes pramusim di Barcelona pekan ini namun dibalut livery kamuflase.