Selasa 01 Mar 2022 01:15 WIB

Ironis, Kiprah Gemilang Medvedev Terancam Akibat Invasi Rusia ke Ukraina

Medvedev terancam tak bisa main di French Open akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Petenis Rusia Daniil Medvedev mencapai posisi puncak klasemen ATP pada Senin (28/2/2022). Kiprah gemilangnya terancam terhenti akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Foto: EPA
Petenis Rusia Daniil Medvedev mencapai posisi puncak klasemen ATP pada Senin (28/2/2022). Kiprah gemilangnya terancam terhenti akibat invasi Rusia ke Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis Rusia Daniil Medvedev yang asli warga Moskow mencapai puncak kariernya dengan menjadi petenis nomor satu dunia ATP. Ironisnya, kegemilangan Medvedev yang seharusnya menjadi hari kebanggaan bagi olahraga Rusia itu ditelan oleh berita invasi negaranya sendiri ke Ukraina.

Medvedev menjadi orang Rusia ketiga yang yang menduduki puncak klasemen setelah Yevgeny Kafelnikov dan Marat Safin. Dia menjadi pemain pertama di luar "empat besar", Novak Djokovic, Roger Federer, Rafael Nadal, dan Andy Murray yang menduduki posisi teratas dalam 18 tahun terakhir.

Baca Juga

Meroketnya prestasi Medvedev ke puncak ATP ini terjadi dalam waktu yang mungkin tidak tepat. Pekan kemarin, Federasi Tenis Ukraina Federasi Tenis Internasional (ITF) agar segera mengeluarkan Rusia dan Belarusia dari organisasi ini serta melarang Rusia mengikuti turnamen tenis baik beregu maupun perseorangan.

Dalam sebuah surat yang dilihat Reuters, federasi tenis Ukraina itu melukiskan aksi Rusia dan Belarusia di Ukraina selama empat hari terakhir itu sebagai aksi berdarah.

"Warga sipil sekarat, termasuk wanita dan anak-anak; infrastruktur sipil runtuh ... Ini perang skala penuh yang akan memundurkan negara kami beberapa dekade ke belakang," kata surat itu seraya menyebut tujuan invasi Rusia adalah semata "pemusnahan."

"Rusia dan Belarusia tidak hanya berhak menggelar kompetisi internasional di wilayah mereka, tetapi juga tak boleh berpartisipasi dalam semua turnamen beregu dan perseorangan ITF di luar negeri," lanjut surat itu.

ITF menanggapi bahwa organisasi ini telah mengambil "tindakan cepat" dengan membatalkan semua turnamen tenis di Rusia tanpa batas waktu. ITF juga mengumumkan bahwa tidak ada turnamen ITF yang akan diadakan di Belarusia selama 2022.

Pembatasan apa pun terhadap pemain Rusia secara individual yang meski terlihat tidak mungkin, bakal menciptakan keraguan mengenai partisipasi Medvedev dalam Grand Slam berikutnya, yakni French Open pada Mei 2022.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement