REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umumnya, obat tidur diresepkan untuk pengobatan insomnia, tetapi tidak efektif pada semua pasien. Kualitas yang buruk dan atau kurang tidur dapat meningkatkan risiko gagal jantung, depresi, diabetes, hingga tekanan darah tinggi.
Semua dokter merekomendasikan siklus tidur yang teratur. Dengan kata lain, pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari atau idealnya tidur delapan jam semalam.
“Anjuran ini bahkan lebih valid seiring bertambahnya usia, karena "lebih dari separuh orang di atas 65 tahun mengeluh tentang kualitas tidur mereka," kata Luis de Lecea, seorang profesor Stanford University dan rekan penulis studi yang diterbitkan dalam jurnal Science, seperti dilansir dari Gilmore Health, Selasa (1/3/2022).
Para peneliti ingin memahami mengapa kualitas tidur menurun seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, mereka mempelajari sirkuit otak yang terlibat dalam tidur pada tikus dan bagaimana memburuk seiring bertambahnya usia.