REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Anda kesulitan memiliki waktu tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam, maka Anda tidak sendirian. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), satu dari tiga orang dewasa Amerika tidak cukup tidur, yang membuat banyak orang merasa pusing dan lesu.
Ahli diet terdaftar, Lauren Manaker mengatakan, kondisi kurang tidur bisa menjadi malapetaka kesehatan. Dari peningkatan risiko depresi hingga kemungkinan hipertensi, serangan jantung, dan strok yang lebih tinggi, kurang tidur dapat memiliki konsekuensi serius.
“Itu sebabnya saya selalu menjadikan tidur sebagai prioritas,” kata Manaker dilansir Pop Sugar, Jumat (25/2/2022).
Selain mengikuti saran kebersihan tidur, seperti menjaga kamar tetap sejuk dan gelap, tidak ada layar di kamar tidur, dan mengikuti jadwal tidur, Manaker melakukan beberapa langkah ekstra untuk memastikan dirinya mendapatkan tidur nyenyak.
“Setiap malam saat saya bersantai, saya menikmati secangkir teh rooibos hangat, segenggam kacang, dan suplemen magnesium glisinat,” ujar Manaker.
Kombinasi ini mungkin tampak sangat acak, tetapi metode itu berhasil bagi Manaker.
1. Magnesium
Hampir dua per tiga populasi di dunia barat tidak mendapatkan tunjangan harian magnesium yang direkomendasikan. Selain mendukung kesehatan tulang dan tekanan darah yang sehat, penelitian menunjukkan magnesium memiliki efek relaksan dan membantu memfasilitasi tidur.
Dalam satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Research and Medical Sciences, suplemen magnesium dikaitkan dengan insomnia, termasuk peningkatan waktu tidur dan efisiensi tidur. Perlu dicatat bahwa peserta dalam penelitian ini adalah orang tua, dan masih ada pertanyaan tentang manfaat potensial magnesium untuk tidur. Namun, selama ada rekomendasi dari dokter untuk mencoba suplemen, maka itu layak dicoba.