Volopay, startup fintech pengelolaan transaksi keuangan asal Singapura, yang didukung oleh Y Combinator, mengumumkan pendanaan Seri A sebesar 29 juta dolar AS. Pendanaan ini melibatkan beberapa investor seperti JAM Fund, Winklevoss Capital Management, Rapyd Ventures, Accial Capital, angel investor dan veteran bidang fintech, Jeffrey Cruttenden yang juga merupakan CEO Acorns bersama dengan Access Ventures, Antler Global, dan VentureSouq.
Pendanaan strategis dari para investor blue-chip ini rencananya akan digunakan untuk ekspansi bisnis ke Indonesia, mengatasi dua masalah mendesak yang dihadapi UMKM dan startup, yaitu tingginya biaya pertukaran mata uang yang dikeluarkan untuk pembayaran internasional, serta minimnya platform yang mampu mengakses semua data transaksi. Volopay memungkinkan penggunanya untuk menyimpan uang dalam rupiah dan mata uang besar lainnya, seperti USD, SGD, EUR, GBP-untuk digunakan sebagai pembayaran, dan menghilangkan jumlah biaya valas yang terlalu tinggi akibat pembayaran internasional.
Baca Juga: Tingkatkan Manajemen Mutu, KemenKopUKM Dorong Startup Masuk Rantai Pasok Global
"Volopay adalah sebuah proyek ambisius. Anda harus memiliki lima startup yang berbeda untuk bersaing dengan Volopay. Saat ini, kami sedang membangun pusat kendali untuk perusahaan modern guna memenuhi seluruh kebutuhan manajemen keuangan mereka. Kami memiliki visi untuk membuat platform pengelolaan keuangan terpadu untuk seluruh perusahan di seluruh dunia setelah ekspansi pasar kami di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika," kata Co-Founder dan CEO Volopay, Rajith Shaji, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Volopay mengeklaim membawa perubahan besar bagi sistem transaksi keuangan yang masih menggunakan cara tradisional, serta berambisi untuk menjadi solusi utama yang dapat dipakai untuk kebutuhan bisnis berskala global dengan berbagai kebutuhan seperti otomatisasi faktur, pembayaran tagihan, serta layanan akun bisnis antar mata uang yang mudah dan tanpa batas seperti yang dimiliki oleh bank tradisional.
Untuk mencapai ambisi tersebut, Volopay telah membangun infrastruktur sendiri dan mengajukan permohonan lisensi keuangan pada setiap region, yang diklaim belum pernah dilakukan oleh perusahaan lain secara regional. Melalui infrastruktur tersebut, Volopay dapat membantu klien global dengan menghilangkan kebutuhan integrasi dengan berbagai platform layanan keuangan pihak ketiga lainnya. Hal ini memberikan penggunanya kemudahan secara konsisten, terlepas dari wilayah tempat operasi bisnis mereka.
Sebagian dari dana pendanaan Seri A ini akan digunakan untuk peluncuran di berbagai pasar mendatang, inovasi teknologi baru, dan meningkatkan integrasi dengan berbagai perusahaan terkemuka dan aplikasi manajemen proyek. Saat ini, Volopay juga membuka berbagai peluang rekrutmen untuk beberapa posisi strategis di setiap target pasar tujuan.
Michael Schum, Chief Investment Officer di Accial Capital mengatakan, "Accial Capital melihat pembelanjaan perusahaan B2B secara vertikal adalah cara untuk mendukung pengusaha dan UMKM dengan likuiditas dan menutup kesenjangan kredit. Volopay memiliki tim ambisius yang hebat dan berfokus pada pengaturan ulang alur kerja keuangan dengan teknologinya yang kuat. Kami bangga bermitra dengan Volopay untuk membantu perkembangannya."
Sejak pendanaan awal, bisnis Volopay mengalami pertumbuhan secara eksponensial, memberi solusi terbaik bagi para kliennya. Bersama tim dengan jumlah lebih dari 150 orang yang tersebar di Kawasan Asia Pasifik seperti Singapura, Australia, India, Indonesia, dan Filipina, Volopay dipercaya oleh beberapa klien ternama seperti BukuWarung dan lainnya.
Volopay siap mengembangkan sayapnya di Indonesia dan berharap dapat menjadi solusi utama dalam membawa perubahan pada berbagai sektor bisnis modern, khususnya terkait pengelolaan keuangan yang meliputi pemberian kartu perusahaan, kredit, pengiriman uang, penggantian biaya, dan pengelolaan otomatis. Ke depan, Volopay juga berharap dapat membangun pondasi yang kuat di Indonesia guna menguasai seluruh pasar di wilayah Asia Pasifik.