REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghadirkan layanan Media Center Presidensi G-20 Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat penyebarluasan informasi kepada publik seputar rangkaian forum G-20 dan Presidensi G-20 Indonesia.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP), Usman Kansong, Selasa (1/3/2022) di Jakarta, menyampaikan keberadaan Media Center selain memfasilitasi ruang komunikasi antarkementerian/lembaga terkait, juga menjadi jembatan informasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui peran Indonesia dalam forum internasional G-20.
Media Center Presidensi G-20 Indonesia pun dikatakan Usman sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta tata kelola komunikasi publik dalam menggaungkan peran Indonesia dalam Presidensi G-20.
“Sesuai Keputusan Presiden Nomor 12 dan Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Event G-20, maka Kementerian Kominfo selaku penanggung jawab bidang komunikasi dan media bertugas sebagai koordinator eksekusi komunikasi,” kata Usman seperti dikutip indonesia.go.id, dalam rilisnya, Jumat (4/3).
Media Center yang berlokasi di Gedung Kominfo Jalan Merdeka Barat 9 Jakarta tersebut akan memfasilitasi dan mengoordinasikan aktivitas komunikasi publik dan layanan media masing-masing K/L dalam rangkaian Presidensi G-20 Indonesia.
Agenda-agenda aktivitas diantaranya dialog interaktif, media briefing dan chief editorial meeting, dengan narasumber kompeten di bidang masing-masing. Berbagai data dan informasi berupa siaran pers, foto, grafis pun tersaji di Media Center.
Konten-konten tersebut dapat digunakan oleh media maupun publik untuk disebarluaskan kembali. Ada pula Q and A, termasuk di dalamnya G20pedia.
G-20pedia adalah buku elektronik yang terbagi dalam dua tema besar, yaitu Sekilas G-20 dan Presidensi G-20 Indonesia. Tema Sekilas G-20 membahas informasi seputar anggota, peran, agenda, hingga pentingnya keberadaan G-20.
Sementara pada tema Presidensi G20 Indonesia menekankan pada informasi seputar kiprah Indonesia di G-20, isu prioritas yang diusung, hingga manfaat yang didapatkan Indonesia selama menjabat sebagai Presidensi G-20.
Kominfo pun menyediakan akses informasi terkait Presidensi G-20 Indonesia kepada publik melalui website https://g20-indonesia.id/ dan https://www.indonesia.go.id/g20/.
“Diharapkan Kementerian dan Lembaga lain pun bisa memanfaatkan keberadaan Media Center untuk menyampaikan informasi ke media maupun publik secara luas terkait Presidensi G-20 Indonesia 2022,” kata Usman.
Pada kesempatan tersebut, Usman juga mengungkapkan Kominfo telah merencanakan kegiatan diseminasi informasi seputar Presidensi G-20 Indonesia ini, khususnya ke beberapa media di luar negeri.
Berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kominfo akan menggandeng beberapa komunitas seperti Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang ada di berbagai negara. Tujuannya adalah untuk makin menggelorakan peran Indonesia dalam keketuaanya di forum G-20.
Pada pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang akan digelar pada 16 November 2022 mendatang di Nusa Dua Bali, Kominfo pun akan membangun Media Center. Bertempat di Bali International Convenstion Center (BICC) Nusa Dua Bali, Media Center akan mulai beroperasi pada 13 November 2022.
Dapat menampung sekitar 534 jurnalis, Media Center ini memberikan fasilitas berupa working area, ruang konferensi pers, pojok interview, ruang kesehatan, ruang relaksasi, dining area, media booth dan beberapa fasilitas penunjang lainnya.
“Media Center akan menyediakan berbagai konten informasi sekaligus memfasilitasi dan memudahkan jurnalis dalam melakukan kerja peliputan seputar pelaksanaan KTT,” ujar Dirjen Usman.
Presidensi G-20 Indonesia tahun 2022 secara resmi rangkaiannya telah dimulai pada 1 Desember 2021 hingga November 2022. Indonesia dalam Keketuaan G-20 mengusung tiga isu utama. Pertama, arsitektur kesehatan global, yaitu upaya Indonesia memimpin dunia untuk bersama memperkuat dan menyusun kembali tata kelola kesehatan global pascapandemi Covid-19.
Kedua adalah transformasi berbasis digital yang bertujuan mengangkat perekonomian melalui teknologi digital. Yang saat ini menjadi mesin pertumbuhan baru bagi dunia.
Ketiga adalah transisi energi sebagai upaya memperluas akses terhadap teknologi menuju energi bersih dan terjangkau, serta pembiayaan untuk mempercepat transisi menuju energi yang lebih berkelanjutan.