Sabtu 05 Mar 2022 16:43 WIB

 Airlangga Yakin Operasi Pasar Mampu Jaga Stabilitas Harga Pangan

Operasi pasar jadi upaya pastikan ketersediaan bahan pangan dengan harga terjangkau

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kedua kanan) meninggalkan ruang acara usai menyerahkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (4/3/2022). Pada kesempatan tersebut disalurkan KUR sebesar Rp4,23 miliar kepada 32 debitur di Sumatera Selatan.
Foto: ANTARA/Feny Selly
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kedua kanan) meninggalkan ruang acara usai menyerahkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (4/3/2022). Pada kesempatan tersebut disalurkan KUR sebesar Rp4,23 miliar kepada 32 debitur di Sumatera Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga bahan pangan dan memastikan kesediaannya guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Berbagai kebijakan diterapkan dan dievaluasi seiring pemberlakuannya. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu kebijakan yang diterapkan yakni Operasi Pasar (OP). OP merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memastikan ketersediaan bahan pangan pokok bagi masyarakat dengan harga terjangkau. 

Airlangga telah meninjau pelaksanaan operasi pasar di beberapa daerah demi memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan masyarakat terjaga dan merata di seluruh Indonesia. Beberapa lokasi operasi pasar tersebut di antaranya, Pasar Rakyat Phula Kerti Denpasar, Pasar Cileungsi Bogor, Pasar Wonokromo Surabaya, Pasar Motor Kijang Kabupaten Bintan, Pasar Kangkung Lampung, dan Pasar Bawah Pekanbaru.

Selanjutnya, pada Sabtu (5/3), dalam serangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Sumatera Selatan, ia juga meninjau langsung operasi pasar yang digelar di Pasar Alang-Alang Lebar KM12 Palembang. Dalam operasi pasar tersebut terdapat 14 ribu liter minyak goreng kemasan, 8 ribu liter minyak goreng curah, 6 ton beras, dan 2 ton gula pasir.

“Tentu kita akan medorong dari ketersediaan maupun harga yang bisa dijangkau. Pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang sedang diberlakukan,” ujar dia dalam keterangan resmi, Sabtu (5/3).

Pada OP kali ini, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan, dan didukung oleh Perum BULOG wilayah Sumatera Selatan. Pada kesempatan tersebut, ia pun menyapa para pedagang dan pembeli untuk berdialog langsung.

“Tentu tadi harapan masyarakat agar continue supply terhadap kebutuhan-kebutuhan pokok ini termasuk minyak goreng ini bisa tersedia,” tutur dia. Turut hadir dalam kesempatan itu Menteri Perindustrian, Anggota DPR RI, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Walikota Palembang, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kepala Dinas Perdagangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, perwakilan Bulog, dan para produsen minyak goreng yang mendukung operasi pasar tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement