Ahad 06 Mar 2022 13:06 WIB

Pengungsi Ukraina Capai 1,5 Juta di Hari ke-11 Invasi Rusia

Lebih banyak pengungsi Ukraina menyeberang ke Moldova.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Seorang pengungsi pengguna kursi roda yang melarikan diri dari konflik dari negara tetangga Ukraina berbicara dengan petugas polisi di perbatasan Rumania-Ukraina, di Siret, Rumania, Kamis, 3 Maret 2022.
Foto: AP/Andreea Alexandru
Seorang pengungsi pengguna kursi roda yang melarikan diri dari konflik dari negara tetangga Ukraina berbicara dengan petugas polisi di perbatasan Rumania-Ukraina, di Siret, Rumania, Kamis, 3 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Jumlah pengungsi Ukraina diperkirakan mencapai 1,5 juta hingga hari ke-11 invasi Rusia pada Ahad (6/3/2022). Kedua belah pihak saling tuding atas perundingan gencatan senjata yang berakhir gagal.

Suara tembakan berat terdengar ketika penduduk Volnovakha mencoba melarikan diri dari pertempuran. "Bantu kami kalau bisa, kami semua ingin hidup, kami punya anak, suami, kami ibu dan ayah, kami juga manusia," kata salah satu warga, Larisa.

Baca Juga

"Ke mana saya harus pergi? Apa yang ada pada saya dan hanya sekantong barang yang saya punya. Hanya itu yang saya miliki," katanya ketakutan.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, setelah pertemuan di Brussel dengan NATO, G7 dan Uni Eropa, bertemu dengan para pengungsi yang tinggal di gedung bekas pusat perbelanjaan bekas di Polandia.

Ksenia Tymofeeva (41 tahun), seorang pekerja bank di Kiev melarikan diri dua hari yang lalu. Dia meninggalkan suaminya dan rekan pekerja bank yang tetap tinggal di Ukraina untuk melawan Rusia.

"Dia tidak memiliki pengalaman militer, tetapi ini adalah tanah air kami," katanya di lokasi dekat perbatasan Polandia-Ukraina.

Lebih banyak pengungsi menyeberang ke Moldova. Blinken juga akan mengunjungi pusat pengungsi di daerah tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan 249 warga sipil telah tewas sejauh ini dan 553 terluka pada 3 Maret. Sementara, jumlah pengungsi mencapai 1,2 juta dan bertambah 160.000 orang.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement