Senin 07 Mar 2022 13:34 WIB

Ini Makanan yang Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mental

Makanan yang dikonsumsi pada diet Mediterania ternyata bantu sembuhkan depresi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Makanan yang dikonsumsi pada diet Mediterania ternyata bantu sembuhkan depresi.
Foto: Pixabay
Makanan yang dikonsumsi pada diet Mediterania ternyata bantu sembuhkan depresi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengonsumsi makanan yang tepat bukan hanya bisa menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga memberikan kesehatan mental lebih baik dan rasa kesejahteraan lebih kuat. Pola makan tertentu dapat memiliki efek yang sangat nyata pada kesehatan mental, menurut tinjauan penelitian terbaru.

Ada bukti bagus bahwa diet Mediterania dapat memperbaiki depresi dan kecemasan. Berikut adalah sepuluh asupa khas dari diet Mediterania, seperti dipansir dari Spring.org.uk, Senin (7/3/2022).

Baca Juga

Sayuran berdaun hijau

Sayuran lainnya

Kacang

Beri

Kacang polong

Biji-bijian utuh

Ikan

Unggas

Minyak zaitun

Anggur

Diet Mediterania bersifat anti-inflamasi karena mengandung lebih banyak vitamin, serat, dan lemak tak jenuh. Vitamin B12 juga telah terbukti membantu mengatasi depresi, memori yang buruk, dan kelelahan.

Bagi penderita epilepsi, diet ketogenik, yang tinggi lemak dan rendah karbohidrat, dapat membantu. Namun, beberapa lainnya punya efek diet kurang kuat terhadap kesehatan mental.

Misalnya, bukti terkait suplemen vitamin D bermanfaat bagi kesehatan mental relatif lemah. Profesor Suzanne Dickson, rekan penulis studi, mengatakan telah menemukan bahwa ada semakin banyak bukti hubungan antara pola makan yang buruk dan memburuknya gangguan mood, termasuk kecemasan dan depresi.

Namun, banyak kepercayaan umum tentang efek kesehatan dari makanan tertentu tidak didukung oleh bukti yang kuat. Kesimpulan tersebut berasal dari review penelitian di bidang psikiatri gizi. Untuk beberapa kondisi, buktinya relatif tipis.

“Dengan kondisi individu, kami sering menemukan bukti yang sangat beragam,” kata Dickson.

Dengan ADHD misalnya, maka dapat terjadi peningkatan jumlah gula rafinasi dalam makanan. Itu tampaknya meningkatkan ADHD dan hiperaktif, sedangkan makan lebih banyak buah dan sayuran segar tampaknya melindungi terhadap kondisi ini. Tetapi hanya ada sedikit penelitian, dan banyak yang tidak bertahan cukup lama untuk menunjukkan efek jangka panjang.

 

Pada orang dewasa yang sehat, efek diet pada kesehatan mental cukup kecil, dan itu membuat pendeteksian efek ini sulit. Selain itu, mungkin suplemen makanan hanya berfungsi jika ada kekurangan karena pola makan yang buruk.

Penting juga mempertimbangkan genetika, yakni perbedaan halus dalam metabolisme yang berarti bahwa beberapa orang merespons lebih baik terhadap perubahan pola makan daripada orang lain. Ada juga kesulitan praktis yang perlu diatasi dalam menguji diet. Makanan bukanlah obat, sehingga perlu diuji secara berbeda dengan obat.

Contohnya, memberikan pil dummy kepada seseorang untuk melihat apakah ada perbaikan karena efek plasebo, tetapi tentu tidak bisa dengan mudah memberi orang makanan dummy. Pesan dari makalah ini adalah bahwa efek diet pada kesehatan mental adalah nyata, tetapi masih harus berhati-hati dalam mengambil kesimpulan berdasarkan bukti sementara.

Peneliti juga membutuhkan lebih banyak penelitian tentang efek jangka panjang dari diet sehari-hari. Studi ini diterbitakn di Journal European Neuropsychopharmacology.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement