REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Nusa Tenggara Barat (NTB) akan memanfaatkan momentum MotoGP di Sirkuit Mandalika untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan tradisional khas provinsi itu kepada puluhan ribu penonton yang hadir. Kepala DKP Provinsi NTB H Fathul Gani mengatakan, pengenalan makanan tradisional khas daerah itu dapat dilakukan di hotel maupun homestay tempat para penonton menginap.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan penyedia jasa, baik itu hotel, homestay ataupun penginapan lain terkait makanan tradisional apa yang dibutuhkan, sehingga bisa dikenal masyarakat luas," ujar Fathul, Senin (7/3/2022).
Fathul menjelaskan, pemesanan tempat penginapan lebih awal oleh penonton MotoGP juga dinilai memudahkan pengelola untuk menawarkan makanan tradisional khas NTB yang dibutuhkan. Mulai dari makanan berat hingga jajanan ringan sebagai camilan, termasuk minuman sebagai welcome drink.
"Kalau kami menyesuaikan dengan makanan Eropa atau di luar Asia. Kami pastikan makanan olahan itu tersedia, sehingga hotel cepat menyesuaikan soal makanan tradisional ini," jelas Fathul.
Fathul menyatakan, ada beberapa spot yang akan memperkenalkan makanan tradisional khas NTB, seperti di Tete Batu Lombok Timur. "Ternyata wisman itu lebih mencari makanan tradisional dan itu mereka siapkan."
Semakin banyak pengunjung yang mengkonsumsi makanan tradisional, maka akan mempermudah pengelola akomodasi memenuhi kebutuhan bahan baku. Mengingat sebagian besar kebutuhan baku makanan tradisional berasal dari dalam daerah.
Selain melalui tempat penginapan, kata Fathul, DKP NTB juga sudah menyiapkan stand khusus pada 3 hari gelaran MotoGP 18-20 Maret yang seluruh isinya menyediakan makanan tradisional. Upaya itu lanjutnya untuk memperkenalkan lebih banyak jenis makanan tradisional NTB kepada puluhan ribu penonton dari berbagai daerah, termasuk kepada penonton dari mancanegara.
Khusus untuk ares atau olahan jantung pisang, kata Fathul, di Eropa menjadi makanan yang banyak dicari dan memiliki harga tinggi. Sejauh ini, orang Eropa mengenal jantung pisang untuk pembuatan jus yang sehat, namun di NTB, orang Eropa akan dapat mengetahui olahan ares menjadi lauk pauk.
"Kami ingin dari event MotoGP nanti penonton dari berbagai daerah dan negara bisa mengetahui banyak jenis makanan tradisional NTB. Jangankan bicara ayam Taliwang yang sudah mendunia, penonton bisa menemukan cerorot, nagasari, maupun olahan yang terkenal dari jantung pisang yaitu ares," kata Fathul.