REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Ribuan perempuan purna pekerja migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Indramayu ditargetkan menjadi wirausahawan baru. Dengan demikian, mereka tak perlu lagi bekerja ke luar negeri.
Melalui program Perempuan Berdikari (Pe-Ri), Pemkab Indramayu berusaha mewujudkan target tersebut. Program itu merupakan upaya pemberdayaan ekonomi kepada para perempuan purna PMI dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, pendampingan dan fasilitasi akses permodalan melalui perbankan/Bank Jabar Banten, yang diampu oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu.
Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu, Erpin Marpinda, menyebutkan, program Pe-ri akan menyentuh 317 desa/ kelurahan se-Kabupaten Indramayu. Program itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.
"Dengan satu paket pelatihan kewirausahaan/20 orang peserta per desa, maka diharapkan pada empat tahun kedepan akan tercipta 6.340 wirausahawan baru dari para perempuan purna PMI," kata Erpin didampingi Sekretaris Disnaker Kabupaten Indramayu, Ahmad, Kamis (10/3).
Erpin menjelaskan, pada 2021, sudah ada 12 desa yang tersentuh program Pe-Ri. Sedangkan pada 2022, disiapkan 32 desa yang akan mendapatkan sentuhan program Pe-Ri.
Bupati Indramayu, Nina Agustina, mengungkapkan, program itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan Indramayu, terutama purna PMI, yang telah kembali ke tanah air. "Pemkab Indramayu berharap agar perempuan Indramayu tidak selamanya harus bekerja di luar negeri. Ketika sudah memperoleh penghasilan yang cukup, kiranya agar dikelola secara mandiri di negeri sendiri," ujar dia.
Selain kegiatan pelatihan kewirausahaan, para perempuan purna PMI juga diberikan literasi keuangan. Hal itu diharapkan membantu para purna PMI dalam mengelola keuangan yang diperoleh dari hasil kerjanya di luar negeri.
Seperti diketahui, Kabupaten Indramayu selama ini menjadi salah satu daerah kantong PMI di Jawa Barat bahkan nasional. Minat masyarakat Indramayu untuk bekerja ke luar negeri selama ini memang tinggi.
Berdasarkan data tahun 2019 atau dalam kondisi normal sebelum terjadinya pandemi Covid-19, jumlah penempatan PMI asal Kabupaten Indramayu mencapai 20.591 orang. Mereka tersebar di berbagai negara penempatan.