REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperingati dies natalis Universitas Surabaya (Ubaya) ke-54, Ubaya dan PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) meresmikan ruangan Center of Maritime Logistics Innovation Rabu 9 Maret 2022.
Pemotongan pita dilakukan oleh Dekan Fakultas Teknik Ubaya, Ir. Eric Wibisono Ph.D., IPU dan Finance and Administration Director PT SPIL, Deddy Wijaya di area Lab Teaching Industry, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Industri Ubaya.
Ruangan Center of Maritime Logistics Innovation adalah laboratorium logistik yang dibangun sebagai tempat sharing knowledge terkait dunia shipping. Tak hanya itu, lab ini juga memberikan bimbingan project penelitian yang dijalankan oleh mahasiswa Ubaya.
Adanya ruangan ini didasari oleh kerjasama Ubaya dan PT SPIL ini telah terjalin sejak Januari 2020 lalu. Yang mana merupakan upaya untuk membentuk SDM bermutu dan kebutuhan maritim dapat diselaraskan.
“Tujuan adanya ruangan tersebut sebagai penunjang pembelajaran terkait alur logistics untuk menyampaikan ilmu teori dan praktikal di dunia shipping dengan benar. Akhirnya kami menjadi wadah untuk menyalurkan passion sharing knowledge yang kami alami selama ini khususnya industri logistik.” Ujar Deddy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/2/2022).
Center of Maritime Logistics Innovation dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Untuk memberikan rasa nyaman, terdapat meja, bangku, sofa penerima tamu, TV, hingga hiasan poster, dan juga lego yang bisa digunakan untuk pembelajaran ilustrasi tentang logistik di ruangan ini.
“Kami ingin ini menjadi pusat inovasi. Apa yang kita pelajari dan kembangkan mudah-mudahan bisa menjadi topik inovasi di dunia maritime logistics,” ungkap Eric. Ia pun menjelaskan bahwa signifikansi bidang maritime logistics pada ekonomi dunia sangatlah besar, sehingga diperlukan bagi institusi ataupun individu untuk mendalami bidang tersebut.
Tak hanya berkesempatan untuk terjun langsung dibidang pengiriman logistik, kerjasama yang telah terjalin lebih dari dua tahun ini juga terbuka dengan program magang yang berpeluang lebih besar untuk berkarir di PT SPIL.
“Semoga dengan adanya lab tersebut, mahasiswa Ubaya tidak hanya paham dengan konsep dan teori dari Subject Matter Expert (SME) SPIL, tetapi juga dapat menjalani riil project di dunia shipping. Sehingga kolaborasi riset dengan bidang logistik semakin mudah terlaksana” ujar Deddy.
Di akhir kesempatan, Eric pun juga menuturkan bahwa aspek-aspek kajian mahasiswa Ubaya pun cukup berpotensi untuk menjadi nilai tambah untuk dunia maritime logistics. “Kajian yang menarik, apalagi jika kedepan juga membahas aspek bisnis. Ini satu step lagi untuk merealisasikan apa yang mereka pelajari secara konkrit dan nyata. Semoga bermanfaat untuk kita semua,” katanya.