REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tanah longsor di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung menyebabkan terhambatnya arus lalu lintas di Jalan Raya Bandung-Garut wilayah Kadungora menuju Bandung, Jawa Barat, Ahad (13/3/2022) malam. Kepala Unit Turjawali Satuan Lalu Lintas Polres Garut Ipda Dartam membenarkan adanya longsoran tanah di Nagreg. Hal itu membuat jajarannya fokus melakukan pengamanan arus lalu lintas di Kadungora sebagai jalur utama Garut menuju Bandung. "Iya (longsor) kita geser semua ke Kadungora," kata Dartam.
Ia menuturkan, longsoran tanah di jalan raya wilayah Nagreg itu menyebabkan antrean kendaraan di wilayah Garut menuju Bandung. Upaya mengatur arus lalu lintas di jalur itu, kata dia, terlebih dahulu menyingkirkan material longsoran hingga bisa dilewati satu lajur dan kendaraan secara bergantian bisa melewati jalan menuju Bandung maupun sebaliknya ke Garut.
"Saat ini sementara baru satu lajur saja yang bisa digunakan setelah sebelumnya sempat menutup dan tidak bisa dilewati," kata Dartam.
Ia menyampaikan jajarannya tidak melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan arus kendaraan melalui jalur lain seperti Limbangan, Garut. Alasannya, kata dia, jalur utama lain lintas Limbangan kondisinya juga sedang ramai karena bertepatan dengan musim libur akhir pekan.
Ia menyampaikan kondisi ramai itu membuat jajarannya harus memberlakukan satu arah di jalur Limbangan menuju Garut untuk mengurai kemacetan. "Kondisi meriah namun tetap bergulir, untuk Limbangan sudah dua kali one way (satu arah)," katanya.
Wilayah Garut sejak Minggu sore diguyur hujan deras. Kondisi ini menyebabkan sejumlah ruas jalan utama Garut digenangi air luapan dari drainase. Salah satunya jalan yang tergenangi banjir yakni di Jalan Raya Samarang, kemudian Jalan Leuwigoong, dan sejumlah jalan lainnya.