REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG--Hujan lebat yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rembang mengakibatkan banjir dan tanah longsor, salah satunya di Desa Maguan Kecamatan Kaliori, Kamis (10/3/2022).
Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Gantiarto dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sri Anjarwati meninjau lokasi longsor tersebut.
Usai meninjau lokasi, Wabup Hanies mengatakan pihaknya menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan penanganan sementara seperti membuat tanggul karung pasir di sepanjang jalan yang longsor. Manfaatnya untuk memperkuat atau melindungi tebing dari gerusan aliran air sungai dan mencegah air naik ke pemukiman warga."Pekerjaan akan dimulai Senin mendatang bersama BPBD, relawan dan warga sekitar." ujar Wabup Hanies dalam rilis yang diterima Republika, Jumat (11/03/22).
Ia menambahkan, Pemkab akan mengkalkulasi terlebih dulu terkait penanganan permanen ruas jalan longsor sepanjang 26 meter dan tinggi 4 meter itu. Diupayakan pada APBD perubahan sudah bisa dikerjakan. "Paling cepat di APBD perubahan, kita upayakan," katanya.
Terkait penyebab jalan longsor menurut Wabup Hanies disebabkan adanya pendangkalan dan penyempitan sungai disebelah jalan. Pemkab dalam hal ini, telah mengirimkan surat kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana untuk mendapatkan ijin menormalisasi sungai terusan dari Waduk Randugunting sekitar 14 kilometer."Semoga segera turun ijin dan kita bisa normalisasi, " harapnya.
Kades Maguan Joko Saiful Ampri menjelaskan tanah longsor terjadi pada hari Kamis pukul 16.30 WIB."Rabu malamnya jalan sudah terjadi retakan, kamisnya ada pergerakan tanah longsor itu, " ujar Saiful.
Setelah longsor, Pihak Desa, Kemacatan, Koramil dan Polsek melakukan blokade di ruas jalan yang mengalami longsor. Sementara truk bermuatan besar dilarang melintas dan untuk mobil pribadi masih bisa melalui jalan tersebut.