Senin 14 Mar 2022 11:28 WIB

Universitas Telkom dan ITB Kolaborasi Bangun Forum Alumni Bandung

Alumni Universitas Telkom dan ITB meningkatkan sinergitas berbagai gagasan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Christiyaningsih
Sri Safitri Presiden dari organisasi yang beranggotakan alumni dari Universitas Telkom. Alumni Universitas Telkom dan ITB meningkatkan sinergitas berbagai gagasan. Ilustrasi.
Foto: istimewa
Sri Safitri Presiden dari organisasi yang beranggotakan alumni dari Universitas Telkom. Alumni Universitas Telkom dan ITB meningkatkan sinergitas berbagai gagasan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan perkembangan teknologi dalam negeri membutuhkan kiprah dari seluruh elemen bangsa. Karena itu, sinergi dan kolaborasi dari para alumni dua perguruan tinggi terbesar di Kota Bandung, Jawa Barat yakni Universitas Telkom dan Institut Teknologi Bandung (ITB) perlu ditingkatkan agar bisa memberikan sumbangsihnya.

Hal itu diungkapkan Presiden Forum Alumni Universitas Telkom (FAST) Sri Safitri saat mengadakan pertemuan dengan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) yang diketuai, Gembong Primadjaja di Sekretariat IA-ITB, Jakarta, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga

Safitri mengatakan pertemuan tersebut ingin membangun silaturahmi sesama alumni perguruan tinggi asal Bandung dan meningkatkan sinergitas berbagai gagasan dan isu dibahas seperti pembangunan IKN, perkembangan teknologi dalam negeri, hingga kolaborasi antarorganisasi alumni perguruan tinggi di Bandung.

"Dalam rangka fokus pemerintah membangun IKN, keunggulan teknologi dan kemampuan sumber daya manusia ungguil sangat penting, dan tantangannya adalah bagaimana caranya agar kita bisa melakukan tracking talent dari berbagai universitas semisal Universitas Telkom dan ITB sehingga kita bisa memberikan peran yang lebih kongkrit," ujar Safitri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/3/2022).

Safitri menyampaikan pertemuan kedua organisasi alumni dari perguruan tinggi yang fokus di bidang information and communications technology (ICT) tersebut juga membahas program kerja bersama. Antara lain program sentra vaksinasi bersama, pengembangan bisnis alumni, dan juga pembentukan organisasi alumni perguruan tinggi se-Bandung Raya.

Safitri menyebut kondisi pandemi Covid yang sudah berlangsung hampir tiga tahun berdampak terhadap perekonomian Indonesia pada umumnya dan sektor usaha para alumni dan perlu dicarikan solusi serta menjadi program kerja bersama, seperti pelatihan, mentoring atau coaching clinic, bahkan penyertaan modal agar bisa membantu program pengembangan bisnis alumni.

Safitri menyampaikan pertemuan antara FAST dan IA-ITB merupakan langkah awal untuk menjalin kolaborasi dengan organisasi alumni perguruan tinggi di Bandung lainnya sehingga akan terbentuk Forum Alumni Bandung yang lebih luas yang manfaatnya bisa dirasakan alumni dan masyarakat.

"Silaturahmi dengan IA-ITB ini adalah pembuka. Saat ini kami juga membuka komunikasi dengan organisasi alumni lainnya di Bandung. Kami ingin memiliki kebermanfaatan bagi alumni dan masyarakat. Agar kebermanfaatan semakin meluas, maka diperlukan kolaborasi. Oleh karena itu, membangun Forum Alumni Bandung adalah langkah awal demi mewujudkan kolaborasi," tambah Safitri.

Sejak terpilih menjadi Presiden FAST pada Rapat Umum Anggota (RUA) FAST 4 Desember 2021, Safitri menjadi perempuan pertama yang memimpin organisasi dengan jumlah anggota sebanyak 62.150 tersebut. Pada Februari 2022, bersama FAST, ia menjadi pimpinan dan organisasi pertama di Indonesia yang dilantik di metaverse. Dalam menakhodai FAST, Safitri mengusung tagline One Fast yang merupakan akronim dari visinya yaitu menjadi organisasi yang luar biasa (Outstanding), membangun banyak jaringan (Networking), menjadi ikatan alumni terbaik (Excellence).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement