Senin 14 Mar 2022 15:38 WIB

Gibran Masih Positif Covid-19 Setelah 10 Hari Isolasi Mandiri, Masih Menular?

Orang masih bisa dites positif Covid-19 ketika sudah melewati masa isolasi mandiri.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka masih positif Covid-19 setelah 10 hari menjalani isolasi mandiri.
Foto: Pemkot Solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka masih positif Covid-19 setelah 10 hari menjalani isolasi mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka masih positif Covid-19 meski sudah menjalani 10 hari isolasi mandiri dengan gejala batuk. Hasil tes usap terakhirnya pada Ahad (13/3/2022) menunjukkan nilai CT-nya masih rendah.

"Beliau masih positif, hari ke-10 masih positif. Biarpun secara kesehatan baik, tetapi Beliau masih di rumah dinasnya di Loji Gandrung," kata Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Senin (14/3/2022).

Baca Juga

Menurut Teguh, Gibran yang pernah kena Covid-19 pada Juli 2021 akan menjalani tes usap lanjutan lima hari lagi. Pada Januari lalu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga masih positif Covid-19 setelah 20 hari menjalani isolasi mandiri.

Khofifah pertama kali mengumumkan dirinya terpapar Covid-19 pada 2 Januari 2021. Mengapa orang masih positif Covid-19 meski telah melewati masa isolasi mandiri yang dianjurkan?

Berdasarkan tinjauan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat terhadap 113 penelitian, Covid-19 hanya menular mulai dari dua hingga tiga hari sebelum timbulnya gejala hingga delapan hari setelahnya. Itulah mengapa CDC merekomendasikan agar pasien dibebaskan dari segala jenis tes pengawasan PCR selama 90 hari setelah dites positif.

Sementara itu, tes rapid antigen tingkat sensitivitasnya lebih rendah. Tetapi seseorang mungkin masih akan dites positif selama enam atau tujuh hari setelah mereka tidak lagi memiliki gejala. Jadi, jika Anda mendapatkan hasil positif pada tes, tidak ada gunanya melakukan tes lebih lanjut.

"Departemen kesehatan mengatakan jika Anda dites positif, jangan terus melakukan tes berulang kali untuk mencari tes negatif. Setiap tes positif adalah hasil positif, jadi Anda hanya akan membuang-buang alat tes," kata saintis sekaligus Dekan School of Health Sciences and Practice di New York Medical College, Robert Amler, dikutip Very Well Health, Senin (14/3/2022).

Waktu yang tepat untuk melakukan tes ulang adalah jika tes Anda negatif setelah kontak dengan seseorang yang terinfeksi virus atau jika Anda memiliki gejala. Perlu waktu bagi virus untuk membangun ke tingkat yang dapat dideteksi.

"Anda disarankan melakulan tes ulang pada hari ketiga dan kelima atau hari keempat dan enam setelah kontak, hanya untuk memastikan Anda negatif," kata dia.

Mengapa masih positif?

Pasien Covid-19 yang sudah sembuh dari semua gejala tidak akan menularkan lagi meski hasil tes PCR masih positif. Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit (RS) Aisyiah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo, Tjatur Prijambodo, mengatakan, hal itu lantaran masih ada fragmen virus yang tertinggal di dalam tubuh pasien.

"Karena ada "jenazahnya" virus coronanya atau fragmen virusnya. Jadi, saat diambil tes PCR hasilnya masih dianggap positif," ujar Tjatur dalam diskusi virtual bertajuk "Tanda Covid-19 dan Apa yang Harus Dilakukan" yang diselenggarakan Republika dengan Satgas Penanganan Covid-19, Senin (18/1/2022).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement