REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Akses warga di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor mengalami kerusakan akibat proyek double track atau jalur ganda Bogor-Sukabumi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera menyurati pelaksana melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Barat agar segera memperbaiki jalan yang rusak.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengaku sudah menyurati BTP Jawa Barat sejak Oktober 2021 terkait permintaan perbaikan jalan. Meliputi Jalan RE Soemantadireja hingga Jalan Raya Cipaku, sepanjang sekitar dua kilometer lebih.
“Kemudian bulan Desember juga ada kesepakatan antara Lembaga Permasyarakatan Masyaeakat (LPM) se-Bogor Selatan. Ini disepakati untuk memperbaiki jalan. Bahkan ada kesepakatan untuk diperbaiki tidak hanya tambal sulam, tapi juga permanen,” kata Bima Arya ketika ditemui Republika usai meninjau jalan rusak, Selasa (15/3).
Dia menegaskan, hingga hari ini, belum melihat perbaikan jalan itu. Sehingga, Bima Arya akan segera kembali menyurati BTP Jawa Barat untuk mengingatkan kembali kesepakatan perbaikan jalan ini.
Setelah itu, lanjut Bima Arya, dirinya akan berkoordinasi dan memastikan agar akses jalan warga segera diperbaiki. Sebab, kerusakan jalan tidak hanya menyulitkan warga namun juga kerap menimbulkan kemacetan.
“Kami juga meminta laporan atau progress yang dijanjikan. Karena seharusnya per akhir Februari atau awal Maret sudah selesai. Kita ingin berkoordinasi soal tahapan yang direncanakan ini apakah meleset atau tidak,” jelasnya.
Di samping itu, Bima Arya belum mengetahui jika 28 Maret 2022 akan dilakukan uji coba jalur ganda kereta Bogor-Sukabumi. Menurutnya Pemkot Bogor belum menerima informasi apapun, terkait pelaksanaan uji coba dua pekan mendatang.
“Apalagi kalau sudah uji coba 28 Maretitu seharusnya diiringi dengan sosialisasi dan komitmen awal. Harusnya ini diperbaiki dulu lah. Kita minta itu,” tegasnya.
Di lokasi yang sama, Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh, menyebutkan kerusakan jalan yang dihadapi warga di Jalan RE Soemantadireja hingga Jalan Raya Cipaku, antara lain saluran drainase dan jalan berlubang.
Hidayatulloh mengatakan, saluran drainase di sekitar dua jalan tersebut rusak akibat alat berat. Sedangkan jalan yang berlubang membuat warga tidak nyaman.
Kendati demikian, dia mengapresiasi, empat pelaksana atau kontraktor pekerjaan jalur ganda yang sudah melakukan upaya perbaikan temporary atau sementara. Berupa penambalan jalan yang berlubang.
“Namun karena memang bangkitan lalu lintas di sini cukup padat, sehingga kondisinya tidak bisa lama. Harapannya kami Pemkot Bogor memohon pada pelaksana pekerjaan, sebagai komitmennya untuk bisa memfungsikan jalan seprtti semula sebelum pasca pekerjaan jalur ganda,” ujarnya.
Sejauh ini, dia dan aparatur wilayah setempat sudah melakukan komunikasi untuk menampung aspirasi warga. Hanya saja pihaknya tinggal menunggu akselerasi pekerjaan.
Senada dengan Bima Arya, Hidayatulloh belum menerima informasi akan diadakannya uji coba jalur ganda. “Belum ada informasi sehingga kamj juga belum bisa menjawab,” kata Hidayatulloh.