REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Rashad Hussain adalah Muslim pertama yang menjabat sebagai duta besar AS untuk kebebasan beragama internasional. Dia merupakan putra imigran India yang menetap di Plano, Texas, AS.
"Kami 100 persen berkomitmen untuk melindungi kebebasan beragama orang di seluruh dunia. Ada begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Dan tampaknya sejak saya masuk dalam pekerjaan ini, daftarnya semakin panjang dan lebih lama," tutur Hussain, seperti dilansir Dallas News, Selasa (15/3/2022).
Bagi Hussain, ini adalah pekerjaan khusus untuk memerangi penganiayaan agama di seluruh dunia. Mulai dari apa yang terjadi terhadap Muslim Uighur, pembersihan etnis Rohingya oleh Myanmar hingga penganiayaan lainnya.
Hussain tampak mempersiapkan seluruh hidupnya untuk tugas yang tidak biasa ini di persimpangan iman dan diplomasi. Ibunya, kakak perempuan dan adik laki-lakinya adalah dokter.
Dia pun mengira akan masuk kedokteran sebagai anak sekolah di Greenhill School yang bergengsi di Dallas. Bahkan setelah mengalihkan mimpinya ke hukum, ide karier yang berfokus pada penganiayaan agama tidak pernah terlintas di benaknya.
Kombinasi peristiwa dunia dan langkah karir yang tak terduga membawanya ke kantor sederhana di Departemen Luar Negeri memerangi intoleransi, diskriminasi dan kekerasan karena keyakinan agama. "Itu hanya salah satu dari hal-hal di Washington kadang-kadang, Anda tahu, satu pekerjaan mengarah ke yang berikutnya," katanya.