REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kepala Dewan Pers Turki (RTUK) Ebubekir Sahin mengatakan, Turki perlu melakukan reformasi untuk memerangi mispersepsi tentang Islamlamofobia yang kian merebak.
“Kebencian terhadap Islam telah menyebar secra luas, seperti sel kanker. Khususnya di dunia barat, untuk itu kita perlu melakukan reformasi media,” kata Ebubekir Sahin sebagaimana dilansir di Ahval News, Kamis (17/3).
Dia menyebut, media memainkan peran besar dalam penciptaan dan penyebaran persepsi serta perilaku negatif terhadap Islam dan juga umat Muslim di negara-negara barat dan Eropa. Untuk itu menurut dia, penting bagi media di negara-negara Islam untuk melakukan reformasi yang dapat mencegah mispersepsi tentang Islam.
Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki Fahrettin Altun menyalahkan pandangan sekuler di awal era Republik Turki pada tahun 1920-an. Menurut dia, penerapan garis sekularis yang ketat dalam proyek-proyek modernisasi kala itu dalam masyarakat Muslim telah mengarah pada pembentukan ‘yang lain’ di dalam masyarakat.
“Kebijakan modernisasi sekuralis yang bersifat top down untuk mengecualikan agama dari kehidupan sosial membawa marginalisasi simbol dan nilai agama,” ujar dia.
Hal itu dinilai seperti wabah di abad pertengahan di mana saat ini kondisinya Islamofobia kian menyebar terutama di negara-negara barat. Islamofobia mulai meracuni semua segmen, mulai dari orang biasa, pekerja, pejabat publik, hingga politisi.