REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Allah SWT telah menetapkan Jumat sebagai waktu istimewa dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Jumat kali ini bertambah keistimewannya karen bertepatan dengan malam Nisfu Syaban.
Dari Abu Hurairah, ia berkata Rasulullah SAW bersabda pada suatu Jumat, “Wahai sekalian kaum muslimin! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang telah dijadikan oleh Allah sebagai hari raya bagi kalian. Oleh karena itu, hendaklah kalian mandi, dan jangan lupa bersiwak.” (Hr. Thabarani dalam kitab Al-Mujamul-Ausath dan Al-Mu'jamush-Shaghîr, Majma'uz-Zawâ`id 2/388)
Dari Abu Umamah, dari Nabi SAW beliau bersabda “Sesungguhnya mandi (sunnah) pada hari Jumat dapat menggugurkan dosa-dosa sebersih-bersihnya hingga ke akar rambut.”(Hr. Thabarani dalam kitab Al-Mu'jamul-Kabir, para perawinya tsiqat, Majma'uz-Zawa id jil. 2, hal. 177).
Dari Salman Al-Farisi,ia berkata:Nabi bersabda. "Apabila seseorang mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, meminyaki rambut dan jenggotnya, atau memakai minyak wangi yang ada di rumahnya, kemudian berangkat (ke masjid), tanpa memisahkan antara dua orang, dan mengerjakan shalat nafil sebanyak yang telah tercatat untuknya, lalu diam memperhatikan saat imam berkhutbah, maka ia pasti akan diampuni atas dosanya yang terjadi antara Jumat itu dengan Jumat lain (sebelumnya).” (Hr. Bukhari)
Syekh Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi dalam kitabnya Muntakhab Hadist menerangkan tentang tanpa memisahkan antara dua orang. Me menurutnya memisahkan dua orang meliputi duduk di antara dua orang atau menyuruh salah seorang dari keduanya supaya pindah ke tempat lain, lalu ia sendiri duduk di tempat itu. Melangkahi bahu di antara dua orang juga bisa dikatakan sebagai memisahkan antara dua orang'. (Fathul-Bari jil. 3, hal.43)
Dari Abu Hurairah ,ia berkata: Nabi bersabda, "Apabila hari Jumat tiba, para malaikat berdiri di pintu masjid, untuk mencatat orang yang datang pertama kali dan yang orang-orang yang datang selanjutnya. Perumpamaan orang yang berangkat pagi-pagi seperti orang yang mengurbankan seekor unta. Kemudian setelahnya, seperti orang yang mengurbankan seekor sapi, lalu seperti orang yang mengurbankan seekor kambing, lalu seperti orang yang mengurbankan seekor ayam, lalu seperti orang yang mengurbankan sebutir telur. Apabila imam sudah keluar, para malaikat melipat lembaran catatan mereka dan mendengarkan khutbah.”(HR Bukhari)
Dari Yazid bin Abu Maryam ra ia berkata: Abayah bin Rifa'ah bin Rafi' menyusulku ketika aku sedang berjalan kaki menuju shalat Jumat. Lalu ia berkata: Bergembiralah kamu, karena langkah-langkahmu ini termasuk fi sabilillah. Aku telah mendengar Abu Abas berkata: Rasulullah bersabda,“Barang siapa kedua telapak kakinya terkena debu di jalan Allah, maka kedua telapak kaki itu diharamkan atas api neraka.” (Hr. Tirmidzi, ia berkata: Ini adalah hadits hasan shahih, bab hadits mengenai keutamaan orang yang kedua telapak kakinya terkena debu di jalan Allah, no. 1632).
Dari Aus bin Aus Ats-Tsagafi,ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda "Barang siapa mandi sebersih-bersihnya pada hari Jumat lalu berangkat pagi-pagi benar, dengan berjalan kaki tanpa naik kendaraan, lalu mendekat kepada Imam, mendengarkan khotbahnya dan tidak berbicara maka dengan setiap langkahnya Ia mendapatkan pahala puasa dan salat malam selama setahun."