MALANG, Suara Muhammadiyah – Berbeda dengan zaman saat ini, era software 2.0 nantinya akan dikuasai oleh mesin cerdas. Maka perlu adanya semangat belajar sepanjang hayat untuk belajar hal baru agar tidak ditakulkkan zaman. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. pada wisuda 103 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Kamis (17/3) lalu. Adapun gelaran dengan protokol kesehatan ketat tersebut dihadiri oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva.
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan bahwa akan ada banyak sektor penting yang akan digabungkan untuk meningkatkan efisiensi operasional produksi. Utamanya dalam hal teknologi. Saat ini, pengembangan teknologi juga terus dilakukan oleh Indonesia, mulai dari penggunaan jaringan 5G hingga penggunaan Internet of Things (IoT) dalam aspek bisnis, dan sederet lainnya.
Menurutnya, wawasan-wawasan semacam ini diperlukan agar para wisudawan dapat menyiapkan diri dalam menyongsong era baru. Menurutnya, zaman yang akan dirasakan oleh lulusan akan sangat berbeda dengan saat mereka berkuliah. Maka tidak ada pilihan lain bagi penerus masa depan selain mengucapkan selamat tinggal pada banyak materi yang dipelajari saat menimba ilmu.
“Para Dosen hanya mengantarkan saudara ke gerbang keberhasilan. Selanjutnya, semua akan bergantung pada usaha dan komitmen saudara. Ijazah bukan akhir segalanya, namun justru menjadi awal untuk belajar hal baru agar mampu mengarungi tantangan zaman yang rumit. Saya ingin anda-anda menjadi generasi pemenang, bukan menjadi generasi yang ditakulkkand an dikalahkan oleh zaman,” tegasnya.
Pada kesempatan itu pula, Lyudmila Georgievna Vorobieva menjelaskan bagaimana hubungan baik antara Rusia dan Indonesia berlangsung. terhitung pada 2020 lalu, hubungan bilateral keduanya sudah mencapai usia 70 tahun. Indonesia juga dinggap sebagai partner penting yang ada di ASEAN serta dapat berinterkasi dengan dinamis.
Lyudmila juga mengajak wisudawan untuk menyelami sejarah baik antar kedua negara. Soekarno yang menjadi presiden pertama Indonesia merupakan tokoh yang baik di mata rakyat Rusia. Total, Bung Karno empat kali mengunjungi Rusia. Ia juga sempat menyampaikan pidato di depan lebih dari 10.000 masyarakat Rusia serta memeri ide untuk membangun salah satu masjid paling terkenal yakni Blue Mosque di St. Petersburg.
“Satu lagi hal menarik yang perlu kita ketahui adalah betapa terkenalnya lagu Rayun Pulau Kelapa saat itu. Bahkan sempat diartikan ke Bahasa Rusia. Beragam simbol kerja sama kedua negara ini bisa ditemui di Indonesia seperti Gelora Bung karno, RS Bersama, dan beberapa monumen. Smeoga hubungan baik ini bisa berlanjut,” ungkapnya.
Hal menarik juga disampaikan oleh Alhajie Musa Kamara, wisudawan terbaik jenjang magister Kampus Putih. Pria asal Afrika Barat ini bercerita bahwa dirinya merupakan orang pertama yang meraih gelar sarjana di desanya. Sekarang, ia juga menjadi orang pertama yang sukses mendapatkan gelar magister di desa kelahirannya.
“Apalagi gelar magister yang saya dapat merupakan gelar internasional dari UMM. Saya ingat pepatah Africa yang mengatakan bahwa dibutuhkan seluruh desa untuk membesarkan seorang anak. Dan saat ini, saya adalah anak yang dibesarkan dnegan baik oleh desa saya,” tandasnya.
Musa juga merasa beruntung berada di kampus yang menjunjung tinggi perbedaan. Menurutnya, perbedaan mengajarkan mahasiswa untuk menjadi seorang pendengar yang baik. Selain itu juga dapat memacu mahasiswa untuk menjadi problem solver yang baik pula.
Terakhir, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. mengingatkan bahwa para wisudawan memiliki tanggung jawab sosial dari pada saat menjadi mahasiswa. Menjadi contoh di masyarakat, penggerak menuju kebaikan serta problem solver yang mumpuni atas pelbagai masalah. Kepercayaan diri juga harus dimiliki oleh para wisudawan sehingga berani melakukan terobosan.
“Saudara dilahirkan dari kampus bereputasi nasional dan internasional. Bahkan minggu lalau UMM juga ditetapka menjadi ranking enam kampus swasta terbaik se-ASEAN. Maka ini adalah modal yang strategis bagi saudara untuk berkarya di masyarakat,” pungkasnya. (diko)