Selasa 22 Mar 2022 05:21 WIB

BMH Resmikan Rumah Tahfidz di Pulau Seraya

Rumah tahfidz itu sudah lama diimpikan masyarakat Pulau Seraya.

BMH meresmikan Rumah Tahfidz di Pulau Seraya, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (19/3).
Foto: Dok BMH
BMH meresmikan Rumah Tahfidz di Pulau Seraya, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Laznas BMH terus kuatkan layanan kepada masyarakat. Terbaru dengan meresmikan Rumah Tahfidz di Pulau Seraya, Kepulauan Riau (Kepri).

Masyarakat Pulau Seraya pun menampakkan rasa syukur mereka dengan kehadiran lembaga pendidikan Quran yang begitu lama jadi impian mereka.

"Alhamdulillah pada hari Sabtu (19/3),  BMH bersama dengan DPW Hidayatullah Kepri, serta para donatur dan  muzaki dapat meresmikan Rumah Tahfidzul Quran Pulau Seraya. Dan, inilah bukti doa-doa dari para sesepuh di sini. Setahun lalu ada yang mengatakan, bahwa lembaga ini penting untuk selamatkan anak-cucu warga Pulau Seraya," terang Kepala BMH Perwakilan Kepulauan Riau, Abdul Aziz, Sabtu (19/3).

Hadir membersamai kegiatan ini, dai tangguh senior yang juga tokoh masyarakat Batam, Ustadz Jamaluddin Noor. Kemudian unsur DPW Hidayatullah Kepri, serta para tokoh masyarakat dan warga Pulau Seraya.

photo
Tim BMH bersama dengan DPW Hidayatullah Kepri, serta para donatur dan muzaki naik speedboat dari Batam menuju Pulau Seraya, Kepri, Sabtu (19/3).  (Foto: Dok BMH)

Kebahagiaan diungkapkan oleh tokoh masyarakat setempat, Bapak Busu Kamis Abdullah. "Kami sangat berterima kasih, karena BMH sangat serius membantu kami. Meski hujan deras atau panas, Ustadz Aziz dan BMH tetap datang ke tempat kami. Semoga Allah membalas kebaikan para donatur dan khususnya BMH Kepri yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat Pulau Seraya," ungkapnya dengan nada haru seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Anak-anak pun tampak antusias menyambut peresmian Rumah Tahfidz Alquran Hidayatullah.  Karena selain tempatnya yang representatif, BMH Kepri juga memfasilitasi lima  tenaga pengajar untuk membimbing mereka di pulau yang dapat ditempuh dengan speedboat sekira 20 menit dari Batam itu.

"Saya sangat senang belajar di tempat ini, karena luas dan banyak teman," ujar Dedi (9) sumringah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement