Rabu 23 Mar 2022 20:03 WIB

Zelenskyy Tuduh Rusia Siapkan Serangan di Dekat PLTN Chernobyl

Cerita Zelenskyy tentang bencana Chernobyl tahun 1986 sangat menyentuh.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 FILE - Sebuah korsel yang ditinggalkan di taman terlihat kota hantu Pripyat dekat dengan pembangkit nuklir Chernobyl, Ukraina, pada 15 April 2021. Di antara perkembangan yang paling mengkhawatirkan pada hari yang sudah mengejutkan, ketika Rusia menginvasi Ukraina pada hari Kamis, adalah peperangan di pembangkit nuklir Chernobyl, di mana radioaktivitas masih bocor dari bencana nuklir terburuk dalam sejarah 36 tahun lalu.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
FILE - Sebuah korsel yang ditinggalkan di taman terlihat kota hantu Pripyat dekat dengan pembangkit nuklir Chernobyl, Ukraina, pada 15 April 2021. Di antara perkembangan yang paling mengkhawatirkan pada hari yang sudah mengejutkan, ketika Rusia menginvasi Ukraina pada hari Kamis, adalah peperangan di pembangkit nuklir Chernobyl, di mana radioaktivitas masih bocor dari bencana nuklir terburuk dalam sejarah 36 tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tanpa bukti menuduh pasukan Rusia sedang menyiapkan serangan baru dari apa yang ia sebut zona eksklusif sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl. Setelah berhasil merebut PLTN yang tak terpakai itu bulan lalu di awal invasi digelar. Ia tidak memberi detail lebih lanjut.

"Dunia sedang berada di ambang krisis baru, tantangan lingkungan dan pangan yang tidak pernah terjadi sebelumnya," kata Zelenskyy dalam pidatonya dihadapan parlemen Jepang melalui tautan video, Rabu (23/3/2022).

Baca Juga

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi dan Menteri Pertahanan  Nobuo Kishi berada di barisan paling depan. Kishida mengatakan ia tersentuh dengan pidato Zelenskyy. Hayashi mengatakan cerita Zelenskyy tentang bencana Chernobyl tahun 1986 sangat menyentuh.

Pada Maret 2011 lalu Jepang mengalami tiga bencana sekaligus setelah PLTN Fukushima Daiichi hancur karena gempa bumi dan radiasi menyebar di sebagian besar wilayah timur lautnya. Fukushima merupakan bencana nuklir terburuk di dunia setelah Chernobyl yang memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumahnya.

"Kami selalu mengatakan serangan jenis apa pun terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir tidak bisa diterima," kata Hayashi.

"Presiden (Zelenskyy) tidak menyebut Fukushima tapi ia membicarakan (pembangkit listrik tenaga nuklir) dan berbicara dengan semangat bagaimana kuatnya perasaan rakyat Ukraina untuk dapat pulang ke rumah mereka," tambahnya.

Dalam pidatonya tersebut Zelenskyy juga meminta Jepang untuk menambah sanksi ke Rusia agar Moskow bersedia menarik pasukannya dari Ukraina. Ia berterimakasih pada Jepang sebagai negara Asia terdepan yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan menerapkan berbagai sanksi.

Pidatonya disiarkan langsung oleh hampir semua stasiun televisi swasta Jepang. Merupakan hal yang jarang terjadi di negara yang berita utamanya dipenuhi isu-isu domestik.

"Embargo perdagangan dengan Rusia bila diperlukan, perlu untuk menarik perusahaan dari pasar Rusia sehingga uangnya tidak mengalir ke pasukan Rusia," katanya.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan ia berencana mengumumkan dukungan tambahan pada Ukraina. Serta sanksi yang lebih keras terhadap Rusia dalam rapat negara-negara kaya G7 di Brussels.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement