REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir terbuka bagi peluang kerjasama strategis antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan Islamic Development Bank (IsDB)."Kami terbuka bagi peluang kerjasama strategis antara BSI dengan Islamic Development Bank (IsDB)," ujar Erick Thohir dalam saat menyampaikan pidatonya dalam Global Islamic Investment Forum 2022 secara daring di Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Menurut Menteri BUMN, salah satu potensi kerjasama yakni pada sektor perbankan syariah di mana pada tahun 2021 Kementerian BUMN berhasil menggabungkan tiga bank syariah BUMN menjadi bank syariah terbesar di Indonesia yakni Bank Syariah Indonesia atau BSI. BSI memiliki visi untuk masuk 10 besar bank syariah dunia, sebagai bagian dari rencana pengembangan dan penguatan BSI.
"Indonesia akan menjadi pusat ekonomi syariah global, bukan hanya karena Indonesia memiliki populasi masyarakat muslim terbesar melainkan juga potensi ekonomi dalam industri halal dan sektor perekonomian syariah lainnya sangat besar," kata Erick Thohir.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan BSI bisa masuk ke dalam jajaran 10 besar bank syariah dunia karena telah memiliki aset lebih dari Rp 240 triliun. Meski Indonesia sedikit terlambat menerapkan sistem keuangan syariah dibandingkan negara lain, kata Erick, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia memiliki keunggulan tersendiri.
Diproyeksikan di tahun 2025 Indonesia akan memiliki 184 juta penduduk muslim dewasa di mana lebih dari 50 persen merupakan kalangan menengah atas serta mayoritas bekerja di sektor swasta.Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah itu juga menjelaskan bahwa jasa keuangan syariah tumbuh cukup pesat meskipun di tengah pandemi.
Pertumbuhan aset perbankan syariah pada 2020 meningkat sebesar 10,9 persen sedangkan konvensional hanya 7,7 persen.Begitu juga dengan dana pihak ketiga, perbankan syariah mengalami peningkatan sebesar 11,56 persen sedikit lebih unggul dibandingkan bank konvensional dengan peningkatan 11,49 persen.