Sabtu 26 Mar 2022 15:56 WIB

Ketum PP Muhammadiyah Apresiasi Jokowi Kunjungi Buya Syafii

Buya Syafii sempat dirawat dirawat di RS karena mengalami serangan jantung ringan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Eks ketua umum PP Muhammadiyah, Prof Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii.
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Eks ketua umum PP Muhammadiyah, Prof Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengunjungi mantan ketum PP Muhammadiyah, Prof Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii di kediamannya di Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (26/3/2022). Jokowi yang datang menjenguk Buya Syafii pada pukul 11.23- 12.21 WIB.

Jokowi datang ditemani Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan tim dokter kepresidenan. Buya Syafii sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman karena mengalami serangan jantung ringan pada awal Februari 2022.

"(Kunjungan) ini kan simbol dari negara menghadirkan kekeluargaan. Hal-hal seperti ini harus kita rawat bersama," kata Haedar di Kota Yogyakarta, Sabtu. Menurut dia, hubungan yang bersifat informal dan kebersamaan seperti yang ditunjukkan Jokowi menjadi sangat penting untuk dijaga bersama.

Saat menjenguk Buya, menurut Haedar, Jokowi sempat mendoakan sesepuh Muhammadiyah tersebut agar tetap sehat dan terus menjadi bapak bangsa. "Kami atas nama keluarga Buya Syafii Maarif dan keluarga besar Muhammadiyah menyampaikan terima kasih atas atensi dan kehadiran Bapak Presiden bersama Bapak MensesnegPratikno yang di tengah kesibukannya meluangkan waktu untuk menjenguk Buya," ucap Haedar.

Selain menyampaikan terima kasih kepada Jokowi, Haedar mendoakan agar seluruh elite bangsa mampu menyelesaikan persoalan pandemi di Tanah Air. "Kami berdoa agar bangsa Indonesia dan seluruh elite bangsa diberi kekuatan untuk bisa menyelesaikan pandemi, sekaligus bisa berbangsa-bernegara dengan penuh kekeluargaan," kata Haedar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement