Ahad 27 Mar 2022 21:42 WIB

Gareth Bale ‘Tampar’ Pers Spanyol

Gareth Bale mengaku jadi korban cerita jahat media Spanyol

Rep: dip purwadi/ Red: Partner
.
.

Striker Real Madrid, Gareth Bale, mengaku sudah terbiasa mendapatkan kritikan media. (Twitter/@GarethBale11)
Striker Real Madrid, Gareth Bale, mengaku sudah terbiasa mendapatkan kritikan media. (Twitter/@GarethBale11)

MADRID NEWS – Winger Real Madrid, Gareth Bale, kembali melayangkan kritikan terhadap pers Spanyol. Kali ini Bale membalas sindiran media yang membandingkan penampilannya bersama Real Madrid dengan Timnas Wales.

Bale tampil cemerlang sekaligus mempersembahkan dua gol saat Wales menundukkan Austria 2-1 di laga semifinal playoff Piala Dunia 2022 pada Jumat kemarin. Bahkan, salah satu golnya lewat tendangan bebas terbilang sangat cantik.

• Ini Daftar Gaji 24 Pemain Real Madrid, No 6 Sulit Dipercaya tapi Tetap Alhamdulillah

Media Spanyol langsung menebar kritikan karena penampilannya yang berbeda dengan Real Madrid dan dengan tim nasional Welsh. Beberapa hari sebelum jeda internasional, Bale mengeluh sakit punggung sehingga tidak bisa tampil di laga Clasico dimana Real Madrid dibantai Barcelona 4-0.

• Berapa Gaji Messi di PSG? Yang Pasti Barcelona Tidak Mampu Membayarnya

Bale sudah berbicara setelah pertandingan dan sekarang dia melakukannya lagi melalui jejaring sosialnya. Dalam postingan di akun Instagram garethbale11, winger berusia 32 tahun telah menjadi korban dari cerita jahat media Spanyol.

• Mbappe Memberontak Timnas Prancis, Tak Sudi Promosikan Coca Cola, KFC hingga Sponsor Judi

Berikut kecaman Bale terhadap media Spanyol, khususnya harian Marca, yang dituliskan lewat akun Instagram garethbale11.

‘’Surat kabar harian yang menitikberatkan pada jurnalisme fitnah, menghina, dan spekulatif oleh Marca.

Ketika orang berjuang mempertahankan nyawa mereka karena ketidakpekaan dan kekejaman media, saya ingin tahu: siapa yang meminta pertanggungjawaban para jurnalis ini dan media yang mengizinkan mereka menulis artikel kejam seperti ini?".

Untungnya, saya telah mengembangkan ‘kulit tebal’ selama saya menjadi sorotan public. Tapi, itu bukan berarti artikel seperti ini tidak merugikan dan mengecewakan secara personal dan secara profesional kepada mereka yang menerima cerita jahat ini.

Saya telah menyaksikan dampak buruk yang dapat ditimbulkan media terhadap kesehatan mental dan fisik seseorang.

Media mengharapkan penampilan manusia super dari atlet profesional, dan akan menjadi yang pertama merayakannya bersama mereka saat menyampaikannya. Namun, media bukannya bersimpati dengan mereka ketika mereka menunjukkan satu ons saja kesalahan sebagai seorang manusia. Mereka malah dicabik-cabik oleh Media, mendorong kemarahan dan kekecewaan pada penggemar mereka.

Tekanan sehari-hari pada atlet sudah sangat besar. Dan, sangat jelas bagaimana pemberitaan negatif sangat mudah menempatkan atlet yang sudah tertekan ini, atau siapa pun, di depan mata publik.

Saya berharap pada saat anak-anak kita berada pada usia di mana mereka dapat mencerna berita, etika dan standar jurnalisme itu akan diberlakukan lebih ketat.

Jadi, saya ingin menggunakan platform saya untuk mendorong perubahan dalam cara kita berbicara di depan umum dan mengkritik orang. Untuk sebagian besar kasus, mereka dikritik karena gagal memenuhi harapan yang sering kali tidak realistis, yang ditaruhkan di pundak mereka.

Kini kita semua tahu siapa parasit sebenarnya!''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement