Senin 28 Mar 2022 05:37 WIB

Di Depan Elite PPP, Gus Yahya: NU Milik Semua Orang  

Gus Yahya menyatakan tak seorang pun bisa klaim NU

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nashih Nashrullah
Puncak Hari Lahir (Harlah) ke 49 Tahun  Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dihadiri Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). kegiatan yang dilaksanakan di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang, sekaligus dibarengkan dengan Haul ke-5 pendiri Pesantren Al-Hikam KH Hasyim Muzadi yang juga Ketua Umum PBNU dua periode (1999-2009). Ahad, (27/2/2022).
Foto: istimewa
Puncak Hari Lahir (Harlah) ke 49 Tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dihadiri Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). kegiatan yang dilaksanakan di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang, sekaligus dibarengkan dengan Haul ke-5 pendiri Pesantren Al-Hikam KH Hasyim Muzadi yang juga Ketua Umum PBNU dua periode (1999-2009). Ahad, (27/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf beserta jajarannya menghadiri Puncak Harlah ke-49 PPP di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikam, Kota Malang, Ahad (27/3/2022). Pada kegiatan tersebut, pria disapa Gus Yahya ini mengungkapkan banyak hal kepada para undangan.  

Gus Yahya menegaskan, Nahdlatul Ulama (NU) pada dasarnya merupakan milik semua orang. "Itu adalah realita. Memang milik semua orang, tidak ada satu pun yang secara realistis punya kapasitas untuk mengklaim NU," kata Gus Yahya saat memberikan tausiyah di lokasi. 

Baca Juga

Karena milik semua orang, NU ingin mengajak seluruh khalayak di Indonesia untuk bersatu. Kemudian bersama-sama untuk membangun masa depan lebih baik.  

Gus Yahya sangat berharap PPP bisa sungguh-sungguh menjadi elemen strategis di dalam senyawa. Lalu juga menjadi energi bangsa dan negara Indonesia untuk membangun peradaban masa depan bagi seluruh umat manusia.   

Berdasarkan pernyataan tersebut, Gus Yahya juga meminta para pimpinan dan kader PPP untuk tidak terburu-buru cemburu. Terlebih apabila dia mengatakan hal serupa kepada partai lain bahwa mereka juga elemen dari senyawa NU. "Karena itulah realitasnya, karena secara bangsa dan negara ini tumbuh bersama-sama dengan NU," ungkap pria asal Rembang ini.  

Menurut Gus Yahya, NU dan PPP serta partai lain sama-sama memiliki peranan untuk mencari jalan keluar dari masalah bangsa. Pihaknya bersama partai telah melewati berbagai macam cobaan secara bersama. Sebab itu, seluruh komponen bangsa ini merupakan senyawa yang tidak boleh terpisahkan satu sama lain guna membangun peradaban bersama. 

Saat ini, kata dia, PBNU memang sudah dalam satu ikatan kerja bersama dengan Ketua Umum PPP yang juga Menteri Bapenas. Keduanya sudah melakukan kerja bersama untuk mengikhtiarkan khidmat yang lebih membawa maslahat bagi seluruh bangsa dan negara. Dalam hal ini juga untuk kepentingan kemanusiaan dan peradaban dunia secara keseluruhan. 

Ketua Umum DPP PPP, Suharso Monoarfa menegaskan, pihaknya memang sengaja mengundang Ketua Umum PBNU dalam acaranya guna merawat persatuan. Kehadirannya dalam kegiatan PPP merupakan langkah pertama yang bersangkutan menghadiri acara partai di Indonesia. Sebab itu, Suharso pun mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas kehadirannya.  

"Setidaknya PPP partai pertama yang dikunjungi oleh Ketua PBNU. Dan itu tidak salah, beliau pernah jadi Sekretaris DPC Rembang, tidak salah kalau itu disampaikan," kata dia menambahkan.   

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement