Senin 28 Mar 2022 15:08 WIB

Pemprov Kaltim Tambah Stok Minyak Goreng Jelang Ramadhan

Stok ditambah 40 persen sehingga stok minyak goreng di Kaltim menjadi 3.882 ton.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang membungkus minyak goreng curah eceran (ilustrasi). Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui instansi berwenang menambah stok minyak goreng sebanyak 40 persen menjelang Ramadhan.
Foto: ANTARA/RAHMAD
Pedagang membungkus minyak goreng curah eceran (ilustrasi). Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui instansi berwenang menambah stok minyak goreng sebanyak 40 persen menjelang Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui instansi berwenang menambah stok minyak goreng sebanyak 40 persen menjelang Ramadhan. Berdasarkan prakiraan, kebutuhanakan minyak goreng naik antara 20-40 persen.

"Kebutuhan minyak goreng Kaltim rata-rata 455 ton per bulan, tapi sejak Maret hingga Mei diprakirakan naik menjadi 638 ton per bulan," ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Kaltim M Yadi Robyan Noor di Samarinda, Senin (28/3/2022).

Baca Juga

Atas prakiraan kebutuhan antara 20-40 persen per bulan tersebut, kemudian saat pertemuan dengan berbagai pihak terkait bulan lalu, Pemprov Kaltim mengambil langkah aman dengan menambah stok sebanyak 40 persen sehingga kemudian stok minyak goreng di Kaltim menjadi 3.882 ton.

Stok sebanyak 3.882 ton ini terdiri atas minyak goreng curah 40 persen atau sekitar 1.030 ton, sedangkan selebihnya yang sebanyak 2.852 ton merupakan minyak goreng premium atau minyak goreng dalam kemasan.

Menurutnya, stok 3.882 ton ini merupakan kuota yang masuk dalam dua periode, yakni pada 14 Februari hingga 4 Maret 2022 sebanyak 1.973 ton, kemudian pada 3-15 Maret 2022 sebanyak 1.908 ton.

Jika dihitung sejak 14 Februari, maka stok sebanyak 3.882 ton itu diyakini mampu untuk mencukupi kebutuhan 5 bulan lebih atau hingga Juli, setelah Idul Fitri, sehingga masyarakat diminta tidak panik terhadap keberadaan minyak goreng.

Jika dihitung sejak 14 Februari hingga hari ini (28 Maret), maka stok minyak goreng sebanyak itu sudah berkurang sekitar 957 ton, dengan asumsi kebutuhan terbanyak mencapai 638 ton per bulan, sehingga saat ini stok minyak goreng masih ada sekitar 2.925 ton.

Untuk itu, warga diminta tidak panik dan tidak melakukan aksi borong, karena pihaknya juga akan melakukan operasi pasar ketika terjadi ketidakstabilan, termasuk operasi pasar beberapa kali baru-baru ini dan rencana operasi pasar lagi, terutama saat Ramadhan mendatang.

"Dari awal, Pak Gubernur (Gubernur Kaltim Isran Noor) menekankan kepada kami, jangan sampai masyarakat kesulitan memperoleh kebutuhan pokok, termasuk minyak goreng, jadi yang kami lakukan ini adalah membantu gubernur dalam melayani masyarakat," tutur dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement