Senin 28 Mar 2022 17:15 WIB

Upaya Entaskan Kemiskinan, 1.000 Pemuda Terampil akan Dikirim ke Jepang

Program ini berasal dari sedekah, infaq, dan wakaf individu dan CSR perusahaan.

PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) bersama Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia (SWI) melalui Program Pemuda Mandiri berupaya memberdayakan para pemuda dhuafa agar trampil dan mampu bekerja di Jepang.
Foto: istimewa
PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) bersama Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia (SWI) melalui Program Pemuda Mandiri berupaya memberdayakan para pemuda dhuafa agar trampil dan mampu bekerja di Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN--Indonesia dengan bonus demografi 275 juta penduduk, berpotensi menimbulkan masalah besar seperti penggangguran dan kemiskinan. Hal itu bertolak belakang dengan negara maju lain di dunia yang pertumbuhan penduduknya minus, namun kekurangan banyak tenaga kerja. di Jepang, saat ini membutuhkan 345.000 tenaga kerja terampil.

PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) bersama Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia (SWI) melalui Program Pemuda Mandiri berupaya memberdayakan para pemuda dhuafa agar trampil dan mampu bekerja di Jepang. "Program Pemuda Mandiri adalah upaya kami melihat kondisi Indonesia yang memiliki 275 juta penduduk. Tahun 2021, jumlah pengangguran mencapai 9 juta orang. Untuk itu, kami ingin berkontribusi bagi negara dan bangsa," ungkap Ahmad Zaky Arief Bestari, Ketua Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia, Jumat akhir pekan lalu.

Baca Juga

Presiden Direktur PT Nanotech Indonesia Global Tbk, Suryandaru menilai gagasan solutif dan mulia dari Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia patut didukung di saat masih banyaknya pemuda terdampak Covid-19. Pemuda akan dipersiapkan menjadi skilled worker dan spesialis menuju Jepang lewat perusahaan konsorsium yang sudah menjalin Join Operation dan kerjasama dengan NANO melalui Strategic Business Unit (SBU) Pendidikan. "Segala proses dan perizinan dipercayakan dengan konsorsium yang terdiri dari Nanoedu Cheria International dan Indonesia Japan Edujob Center (IJEC)," paparnya.

NANO Group banyak membantu para pelajar, peneliti, dan generasi muda Indonesia untuk menggapai mimpinya ke luar negeri. Ketika mereka kembali ke Indonesia, banyak sekali pengetahuan berharga yang disebar dan diterapkan di negara kita tercinta.

Pemerintah Jepang memberi peluang untuk mengirimkan tenaga kerja termasuk dari Indonesia yang berketerampilan sejumlah 345.000 orang untuk bekerja minimal selama 5 tahun. Tentu dengan terlebih dahulu melatih keterampilan bahasa Jepang dan keterampilan lain yang dibutuhkan perusahaan pemberi kerja di Jepang. 

Ketua Pembina Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia, Muhammad Rofiq Thoyyib Lubis mengatakan dana untuk program ini berasal dari sedekah, infaq, dan wakaf baik dari individu maupun CSR perusahaan. "Para pemuda yang terpilih untuk diberangkatkan ke Jepang nantinya, diutamakan dari keluarga dhuafa, “Insya Allah Program Pemuda Mandiri ini akan efektif mengentaskan masalah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia" katanya.

Pada tahap awal ada 10 pemuda dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang siap diberangkatkan ke Jepang, sebagai tenaga kerja terlatih di bidang teknologi pertanian. "Selanjutnya kami manargetkan ada 1000 pemuda desa, kita beri kesempatan bekerja di sana," kata Rofiq. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement