Selasa 29 Mar 2022 11:29 WIB

Menteri Urusan Islam Arab Saudi Terima Doktor HC dari UIN Jakarta

Gelar doktor kehormatan diberikan atas jasanya mengembangkan kajian Islam.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi, Doktor Syekh Abdullatif bin Abdulaziz Alu Syaikh mengajak bangsa Indonesia memerangi ekstrimisme dan terorisme. Menurutnya, dua hal ini merupakan sebab utama hancurnya sebuah bangsa. Menteri Urusan Islam Arab Saudi Terima Doktor HC dari UIN Jakarta
Foto: istimewa
Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi, Doktor Syekh Abdullatif bin Abdulaziz Alu Syaikh mengajak bangsa Indonesia memerangi ekstrimisme dan terorisme. Menurutnya, dua hal ini merupakan sebab utama hancurnya sebuah bangsa. Menteri Urusan Islam Arab Saudi Terima Doktor HC dari UIN Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Syaikh Abdullatif bin Abdulaziz Al Syaikh menerima anugerah Doktor Honoris Causa (HC) dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Gelar doktor kehormatan ini diberikan atas jasa dan prestasi Syaikh Abdullatif dalam pengembangan pemikiran bidang kajian Islam.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) KH Zainut Tauhid Sa’adi dalam sambutannya mewakili menteri agama mengapresiasi penganugerahan ini. Wamenag memandang bahwa penganugerahan gelar doktor kehormatan ini sangat tepat. Sebab, Syaikh Abdullatif dikenal sangat gigih dalam pengembangan kajian Islam, utamanya dalam menyebarkan Islam Wasathiyah.

Baca Juga

“Saya sangat berharap gelar ini merupakan pertanda Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia telah bersepakat dan saling mendukung untuk terus menegakkan ajaran agama Islam yang memberikan rahmat bagi seluruh alam serta mengembangkan pendidikan dan pengajaran agama yang menghormati keragaman dan tidak anti terhadap budaya," kata Wamenag melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Selasa (29/3/2022).

Zainut menyampaikan, gelar Doktor Honoris Causa ini juga simbol tidak ada lagi keraguan bagi kedua negara untuk memberantas ajaran yang justru kontra produktif terhadap ajaran agama itu sendiri. Zainut juga mengapresiasi kepemimpinan Raja Salman di Arab Saudi yang sangat progresif, inovatif, tegas dan memiliki kebijakan yang mengedepankan ajaran Islam yang ramah, menebarkan kedamaian, dan Islam wasathiyah.

Dia menyampaikan, Indonesia dan Arab Saudi memiliki pandangan yang sama terhadap pentingnya membangun Islam wasathiyah, Islam yang mengajak kepada nilai-nilai keadilan, moderat dan keseimbangan dalam beragama. Bukan Islam yang menjurus pada tindakan yang ekstrem, berlebihan, melampaui batas.

"Kami bersepakat ekstremisme dalam bentuk apapun tidak dibenarkan dalam beragama, karena dapat mengancam persaudaraan dan nilai-nilai kemanusiaan. Kementerian Agama telah mengawal nilai-nilai tersebut melalui penguatan moderasi beragama yang telah menjadi agenda atau program nasional bagi pemerintah Indonesia," jelasnya.

Zainut mengatakan, PTKIN di Indonesia dengan mandat integrasi Islam dan sains juga telah siap menangkap peluang kerjasama untuk bidang-bidang sains, ilmu pertambangan dan perminyakan, kedokteran dan ilmu umum lainnya. Kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah beserta seluruh jajaran, Zainut menyampaikan selamat atas penganugerahan gelar doktor kehormatan ini. Menteri agama berharap hal itu juga akan semakin mempererat hubungan kedua negara dalam bidang pendidikan Islam serta berkontribusi dalam menebarkan program moderasi beragama bagi dunia. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement