Selasa 29 Mar 2022 14:51 WIB

Kim Jong Un Minta Propaganda Ideologi Korea Utara Ditingkatkan

Kim Jong Un meminta agar propaganda soal ideologi kemandirian negara itu ditingkatkan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Kim Jong Un meminta agar propaganda soal ideologi kemandirian negara itu ditingkatkan. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/KCNA
Kim Jong Un meminta agar propaganda soal ideologi kemandirian negara itu ditingkatkan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meminta agar propaganda soal ideologi kemandirian negara itu ditingkatkan di tengah kesulitan terburuk. Demikian kata media pemerintah, KCNA, Selasa (29/3/2022) .

Kim mengirim surat kepada para pejabat Partai Buruh berkuasa yang menghadiri lokakarya pada Senin (28/3/2022). Lokakarya itu bertujuan untuk meningkatkan motivasi sosialisme dan memajukan inovasi dalam tugas ideologis partai, kata KCNA.

Baca Juga

Dalam surat itu, Kim mengatakan partai tersebut telah maju dalam menghadapi kesulitan terburuk. Ia juga menekankan perlunya menyebarkan visi Partai Buruh menyangkut juche atau kemandirian.

"Kita harus menganggap kekuatan ideologis dan moral masyarakat populer kita sebagai senjata utama seperti biasanya dan menggerakkannya dalam segala hal," kata Kim, menurut KCNA.

"Teori juche (kemandirian) itu berarti bahwa tidak ada yang tidak mungkin dilakukan ketika orang-orang termotivasi secara ideologis," ujarnya.

Menurut berita KCNA, Kim mengatakan kampanye ideologis harus fokus pada upaya untuk menghilangkan roh jahat antisosialisme dan elemen nonsosialis yang telah menggerogoti posisi revolusioner Korea Utara.

Pyongyang telah menindak masuknya produk musik dan hiburan Korea Selatan melalui perbatasan China. Langkah itu dilakukan pemerintah Korea Utara untuk mengekang apa yang disebutnya sebagai pengaruh nonsosialis dan antisosialis. Kim juga menyerukan untuk meningkatkan konten visual dan menekankan film sebagai sarana pendidikan ideologis dengan pengaruh terbesar.

Korea Utara menghadapi kesengsaraan ekonomi yang meningkat di tengah sanksi atas program senjata nuklirnya, bencana alam, dan langkah karantina wilayah Covid-19. Semua persoalan itu secara tajam memotong perdagangan dengan sekutu utamanya China dan jalur kehidupan ekonomi Korea Utara.

Amerika Serikat mendorong untuk memperketat sanksi internasional atas uji coba penuh pertama rudal balistik antarbenua yang dilakukan Pyongyang pekan lalu, meskipun ada tentangan dari China dan Rusia. Korea Utara belum pernah mengonfirmasi kasus Covid-19. Akan tetapi negara itu menutup perbatasannya serta memberlakukan larangan perjalanan yang ketat dan sejumlah langkah pembatasan lainnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement