REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penanganan banjir yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran (damkar) untuk menyedot air saat banjir menuai sorotan dari anggota dewan. "Banjir kok disedot pakai mobil PMK (pemadam kebakaran), kapasitas pompa kan masih bisa dioptimalkan," kata anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya William Wirakusuma di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/3/2022).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PMKP) Kota Surabaya memasukkan beberapa mobil PMK untuk melakukan penyedotan air di dalam gang rumah warga. Instruksi itu untuk mempercepat pembuangan air saat banjir akibat hujan deras di wilayah Wiyung dan Dharma Husada beberapa waktu lalu.
Menurut William, komisi bidang pembangunan memberikan perhatian khusus tentang operasional pompa air yang dimiliki Kota Surabaya selama 2021. Dalam pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Surabaya 2021, ia menyampaikan, sejak 2019, pompa yang dimiliki Kota Surabaya harus dioperasikan sesuai dengan kemampuannya.
"Di lapangan, saya temukan bahwa pompa dinyalakan dengan pengaturan di bawah kemampuan pompa," kata anggota Fraksi PSI DPRD Kota Surabaya itu. Selain itu, lanjut William, Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, tidak selayaknya saat banjir justru mengerahkan mobil PMK untuk menyedot air. Padahal, kapasitas pompa masih mencukupi.
Apalagi, kata dia, pompa yang dimiliki Pemkot Surabaya adalah yang berkualitas bagus. "Pompa banjir yang dimiliki Kota Surabaya itu bukan merek sembarangan, kualitasnya bagus dan market leader di dunia perpompaan," ujar William. Untuk itu, pada 2022, William meminta semua pompa bisa dimaksimalkan dan di tiap rumah pompa agar ada teknisi pompa yang selalu berjaga setiap saat, khususnya pada saat turun hujan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya Lilik Arjanto mengatakan, pengaturan pompa dengan kondisi tersebut untuk efisiensi dan menjaga life time pompa. Selain itu, kata Lilik, kondisi sampah saluran di Surabaya juga membahayakan pompa air. Sehingga sebagai salah satu solusi adalah mengerahkan mobil damkar.