Rabu 30 Mar 2022 10:10 WIB

Syafruddin Minta Pemuda Ka'bah Bantu Mengentaskan Buta Alquran

Syafruddin mengaku masih ada sekitar 65 persen umat Islam di Indonesia buta Alquran.

Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin saat berpidato di perayaan 40 tahun gerakan Pemuda Ka
Foto: Istimewa
Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin saat berpidato di perayaan 40 tahun gerakan Pemuda Ka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengajak generasi muda Islam menjadi bagian sejarah peradaban manusia. Menurut Syafruddin, Islam, tidak pernah lepas dari peradaban manusia di muka bumi.

Ia mengatakan, pemuda Islam terdahulu melalui Islam mampu mengubah peradaban manusia yang tidak menjadi baik. “Imperium Islam pernah berjaya di muka bumi dan meluruskannya, dari mulai ilmu pengetahuan dan teknologi, kontemporer dan modern. Ini semua sejarah sebagai motivasi untuk membangkitkan kembali Islamic civilization,” ujar Syafruddin saat Perayaan 40 Tahun Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK), Selasa (29/3/2022).  

Baca Juga

 

Ia mencontohkan tokoh Islam Ibnu Sina dikenal sebagai Bapak Kedokteran. Hingga kini temuannya menjadi rujukan para ilmuwan, bahkan yang bukan beragama Islam. Kejayaan Islam ini, katanya, mendunia hingga ke Eropa. Diperkirakan, dalam 15 tahun mendatang Benua Eropa akan menjadi benua hijau atau benua Islam.

 

Wakil Ketua DMI mengingatkan, pemuda muslim Indonesia juga bisa mengambil bagian dari torehan sejarah Islam. Keterlibatan pemuda Indonesia dalam sejarah peradaban dunia bisa dimulai dengan cara mengetaskan buta Alquran di masyarakat Indonesia yang jumlahnya mencapai 224 juta.

Menurut Syafruddin, hasil riset organisasi kepemudaan dibawah DMI menemukan masih terdapat 65 persen dari 224 juta muslim di Indonesia yang tidak bisa membaca Alquran dan hanya 35 persen yang bisa membaca kitab suci umat Islam tersebut.

 

“Saya memohon dan meminta GPK sebagai pemuda organisasi Islam, tolong bantu. Jangan hanya kuantitas Islam yang besar, tapi juga kualitas. Kalau mau disegani, tidak mau dicemooh, maka harus tingkatkan kualitas,” tegasnya.

 

Syafruddin juga mengingatkan banyak isi Alquran yang terkait dengan ilmu pengetahuan yang belum digali oleh umat Islam. Ironisnya, banyak pihak yang bukan muslim justru malah mengkaji isi Alquran untuk mendapatkan pengetahuan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement