Kamis 31 Mar 2022 09:52 WIB

Pemkab Bogor Siapkan Konsep TPU Bersanding dengan Taman Asri

Pemkab Bogor menyiapkan konsep TPU dengan taman asri untuk menghilangkan kesan horor.

Penjaga makam membersihkan makam di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor. Pemkab Bogor menyiapkan konsep TPU dengan taman asri untuk menghilangkan kesan horor.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Penjaga makam membersihkan makam di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor. Pemkab Bogor menyiapkan konsep TPU dengan taman asri untuk menghilangkan kesan horor.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyiapkan konsep tempat pemakaman umum (TPU) bersanding dengan taman yang asri agar menghilangkan kesan horor.

"TPU yang ada akan kita tata dengan cara menyandingkannya dengan taman yang asri. Supaya tidak horor dan terlihat seperti bukan pemakaman dibikin asri dan indah serta terawat," kata Kepala DPKPP Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika di Cibinong, Bogor, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga

Menurutnya, konsep TPU bersanding dengan taman asri juga agar masyarakat lebih memilih memakamkan keluarganya di TPU dibandingkan dengan memakamkan di lahan bukan milik pemerintah.

Meski TPU tersebar cukup banyak di Kabupaten Bogor, katanya, masyarakat lebih memilih memakamkan keluarganya di tanah yang bukan dikhususkan untuk makam.

Saat ini, Pemkab Bogor memiliki 76 TPU dengan total luas lahan mencapai 242,6 hektare, akan tetapi hanya 18 TPU dengan luas 72,9 hektare yang berstatus aktif, meski tingkat keterisianmasih rendah.

"Kami harap, masyarakat kalau ada yang meninggal, dimakamkannya di TPU saja. Kita punya TPU berikut dengan petugas pemakamannya. Ini justru akan memudahkan perencanaan pembangunan kita," katanya.

Dari seluruh TPU tersebut, hanya TPU Pondok Rajeg terbilang memiliki okupasi sangat tinggi, mencapai 85 persen. Sehingga DPKPP harus mencari solusi jika suatu saat TPU tersebut penuh.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement