REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) serius untuk mengembalikan kursi DPR dari Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, PAN gagal mendulang satu DPR dari Jateng.
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) pun serius menggarap Jateng. Zulhas menuntaskan safari politinya di Kabupaten Karanganyar pada Kamis (31/3/2022), yang berlangsung selama 25 hari dalam tiga gelombang dengan mendatangi seluruh 35 kabupaten/kota di Jateng.
"Ini penutup yang terakhir di Karanganyar. Di setiap kota saya selalu mendatangi PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) dan juga bupati atau wali kota. Jateng ini saya sudah semua," ucap Zulhas saat berbicara di hadapan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Karanganyar, Jateng, Kamis.
Stretegi politik Zulhas menggarap kembali elektoral PAN di Jateng diklaim cukup berhasil. PDM yang dikunjungi Zulhas menyampaikan kegembiraannya. "Kerawuhan (kedatangan) Pak Zul adalah suatu kebahagiaan bagi kami. Kami merasa diperhatikan. Jadi bisa banyak menitipkan aspirasi warga Muhammadiyah dan Aisyiyah," ucap Ketua PDM Muhammadiyah Wonogiri H Kusman Toha di kompleks PKU Muhammadiyah Wonogiri pada Rabu (30/3/2022).
Kepala daerah yang didatangi Zulhas, termasuk Bupati Sukoharjo Etik Suryani juga turut menyambut kedatangan wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tersebut. Etik mengumpulkan semua Forkopimda Kabupaten Sukoharjo untuk bersilaturahim dengan ketua umum DPP PAN itu.
"Saya sudah tunggu-tunggu dikunjungi Pak Zul. Kemarin ada acara dengan Gubernur bersama seluruh bupati/wali kota Jateng. Teman-teman pada tanya, 'Sudah kerawuhan Pak Zul belum? Diskusinya seru. Akrab’. Alhamdulillah sekarang Sukoharjo kedatangan Pak Zul," kata Etik.
Menurut Zulhas, saat ini, PAN menerapkan strategi kolaborasi. Dia menyebut, selama 10 tahun, bangsa ini berkonfrontasi terus.
"Berlawanan, hasilnya apa? Suara PAN di Jateng dari delapan jadi nol. Nggak ada angka lagi di bawah 0. Kita mengerti masyarakat Jateng itu nggak suka yang nyerang-nyerang, nyinyir, dan keras. Kita harus empatik, komunikatif, bisa diajak kolaborasi. Insya Allah dengan pendekatan ini PAN Jateng akan bangkit. Tidak ada itu daerah yang kering atau basah. Semua bisa dikerjakan," ucap Zulhas.