Jumat 01 Apr 2022 07:32 WIB

Hari Ini Kemenag Gelar Sidang Isbat Menentukan Awal Puasa Ramadhan 2022

Awal puasa Ramadhan akan ditentukan sidang isbat Kemenag.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Hari Ini Kemenag Gelar Sidang Isbat Menentukan Awal Puasa 2022. Foto: ilustrasi rukyat
Foto: ANTARA / Irwansyah Putra
Hari Ini Kemenag Gelar Sidang Isbat Menentukan Awal Puasa 2022. Foto: ilustrasi rukyat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Kementerian Agama RI akan menggelar sidang isbat penentu awal Ramadhan pada hari ini, Jumat (1/4/2022). Masyarakat diminta untuk memantau hasil sidang Isbat untuk mengetahui kapan puasa Ramadhan dimulai.

“Kita tunggu hasil Sidang Isbat,” ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib dikutip dari laman resmi Kemenag, Jumat (1/4/2022).

Baca Juga

Adib menuturkan, berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) ada empat hal yang diatur dalam fatwa tersebut. Pertama, penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Dzuhijjah dilakukan berdasarkan metode rukyah dan hisab oleh kementerian Agama. 

Kedua, seluruh umat Islam di Indonesia wajib menaati ketetapan Pemerintah RI tentang penetapan awal Ramadan. Ketiga, dalam menetapkan awal Ramadan, Menteri Agama wajib berkonsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia, ormas-ormas Islam dan instansi terkait. 

“Keempat, hasil rukyat dari daerah yang memungkinkan hilal dirukyat walaupun di luar wilayah Indonesia yang mathla'nya sama dengan Indonesia dapat dijadikan pedoman oleh Menteri Agama RI,” jelas Adib. 

Seperti sebelum-sebelumnya, hadir dalam sidang Isbat nanti antara lain MUI, perwakilan ormas Islam, DPR, sejumlah duta besar negara sahabat, serta kementerian dan lembaga terkait. 

“Kementerian Agama berperan sebagai fasilitator bagi para ulama, ahli, dan cendekiawan untuk bermusyawarah menetapkan awal Ramadan,“ terangnya.

“Hasil sidang isbat ini akan segera diinformasikan kepada masyarakat agar bisa dijadikan sebagai pedoman," tambahnya.

Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Kemenag, Ismail Fahmi menjelaskan, bahwa pada hari pelaksanaan rukyat atau pemantauan, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit. Fakta ini yang menjadi dasar bagi mereka yang menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal untuk menetapkan awal Ramadan bertepatan 2 April 2022.

“Posisi hilal pada kisaran 1 sampai 2 derajat ini cukup krusial dalam konteks rukyat atau pemantauan. Apalagi, kriteria baru yang disepakati MABIMS (Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), awal bulan masuk jika posisi hilal saat matahari terbenam sudah 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Dalam konteks inilah ada potensi perbedaan awal Ramadan,” jelasnya.

Baca juga : Adab Berbuka Puasa Rasulullah SAW

"Sidang Isbat akan menunggu laporan hasil pemantauan hilal, apakah ada yang melihat ataukah tidak. Selanjutnya, peserta sidang akan bermusyawah untuk menentukan awal Ramadan. Jadi, mari tunggu pengumuman hasil dari Sidang Isbat,” terangnya.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement