REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan penyaluran kredit sektor energi baru terbarukan (EBT) sebesar 10 persen sampai 12 persen pada tahun ini. Sepanjang 2021, perseroan menyalurkan kredit sebesar Rp 11,4 triliun ke sektor EBT.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi AS Aturridha mengatakan, prospek kredit EBT cukup besar dan bersifat jangka panjang, dengan tingkat recovery setelah pandemi cepat serta sesuai dengan risk appetite perseroan.
"Khususnya pada project-project geothermal, produksi solar panel dan hydro power. Rencana pertumbuhan kredit corporate banking sektor EBT 2022 sebesar 10 persen sampai 12 persen," ujar Rudi ketika dihubungi Republika, Ahad (3/4/2022).
Dari sisi lain, lanjut Rudi, Bank Mandiri juga meluncurkan produk KSM dan Program kartu kredit Khusus Solar Panel melalui kolaborasi dengan Dewan Energi Nasional, PT LEN Agra Energy, SUNTerra dan ATW Solar. Menurutnya pembiayaan kredit korporasi 2022 akan fokus kepada sektor dengan tingkat recovery terhadap pandemi cepat dan sesuai dengan risk appetite bank.
"Sektor perkebunan, telekomunikasi dan FMCG berpeluang pulih cepat pada 2022," ucap Rudi.
Ke depan perseroan tidak hanya fokus dalam pemberian kredit tapi akan terus mendukung seluruh rencana pertumbuhan serta transaksi nasabah dan juga ekosistemnya. Khususnya melalui digital super platform KOPRA by Mandiri dan Bank Mandiri terus mengembangkan struktur pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan model bisnis nasabah.