REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gareth Southgate berharap terhindar dari mimpi terburuknya sebagai pelatih Inggris di Piala Dunia tahun ini. Dia merasakan pengalaman yang kurang menyenangkan di Euro 2020 lalu karena aturan pemilihan pemain.
FIFA diperkirakan akan mengonfirmasi bahwa negara-negara dapat membawa 26 pemain untuk turnamen tersebut daripada 23 pemain. Ini pengulangan dari yang terjadi di Euro 2020 tahun lalu karena Covid.
Namun pelatih Inggris Southgate mengambil bagian dalam pemungutan suara dengan suara bulat di antara para pelatih untuk mengubah aturan kali ini untuk menghentikan adanya tiga pemain yang ditinggalkan di setiap pertandingan. Di Euro 2020, tim memiliki opsi membawa 26 pemain, tetapi hanya 23 nama yang akan masuk dalam harus pertandingan.
Southgate mengatakan meninggalkan tiga pemain adalah keputusan terberatnya. Ia ingin semua nama bisa didaftarkan pada hari pertandingan.
"Kami cukup santai dalam hal itu. Saya pikir apa yang dikatakan semua orang adalah bahwa jika skuad akan menjadi lebih besar, itu perlu situasi di mana semua orang dapat berubah pada hari pertandingan. Itu suara bulat di ruangan tersebut," kata Southgate dikutip dari Mirror, Ahad (3/4/2022).
Dia mempertanyakan apakah skuad yang lebih besar memang diperlukan atau tidak. Diskusi di ruangan itu memberikan jawaban jika awalnya itu untuk menangani situasi Covid yang masih tinggi saat itu. Kemudian ada orang yang berbicara tentang pertandingan yang padat.
"Saya masih berpikir itu adalah keterampilan yang lebih besar untuk memilih 23 pemain dan menentukan semua itu. Namun keputusan itu akan dibuat dan saya kira itu akan menjadi 26. Namun saya pikir semua orang harus tersedia untuk semua pertandingan," tegasnya.