REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM-Unisba) untuk ketiga kalinya menggelar Research and Community Service Expo (Resvex). Kali ini, tema yang diangkat adalah “Internasionalisasi Produk Lokal Berbasis Ekosistem Halal”.
Kegiatan rutin tahunan ini dilaksanakan secara hybrid melalui platform zoom meeting dan luring di Aula Unisba. Menurut Ketua LPPM Unisba, Prof Dr Neni Sri Imaniyati, SH, MHum, tema yang diangkat pada Resvex kali ini bentuk pencanangan halal sebagai ekosistem karena trend industri halal menjadi perbincangan di dunia bisnis internasional.
Selain itu, kata Neni, tema ini mengacu kepada visi LPPM Unisba. Yakni, menjadi lembaga penyelenggara penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam pengembangan ekosistem halal yang berdaya saing di Asia.
"Bagi umat Islam, kehalalan dalam seluruh aspek kehidupan, bukan semata-mata life style, tapi bukti ketaatan dan ketaqwaan. Oleh karenanya penelitian, pengabdian dan inovasi terkait ekosistem halal merupakan upaya memenuhi seruan agama," ujar Neni, Senin (4/4).
Hasil penelitian ini, kata dia, diharapkan, dapat disebarluaskan melalui berbagai karya dan temu ilmiah baik dalam dan luar negeri. Sehingga dapat berkontribusi bagi masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional.
Sementara Wakil Rektor (Warek) I Unisba, Prof Ir A Harits Nu'man, MT PhD IPM berharap, melalui ajang ini target yang diharapkan bisa tercapai yang tidak hanya melaksanakan desiminasi hasil penelitian dari dosen maupun mahasiswa saja, tetapi bisa memberikan kontribusi yang signifikan. Terutama, berkaitan dengan hilirisasi dari implementasi atau tugas dosen dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi baik secara nasional maupun internasional.
Saat ditanya tentang tema yang diangkat, Harits berharap, dapat memanfaatkan seluruh potensi yang ada di Unisba untuk mencapai hilirasasi atau pun berkenaan dengan produk lokal yang berbasis pada ekositem. Serta, meningkatkan dan mensinergikan semua potensi lintas program studi di Unisba.
Menurutnya, kata halal bukan hanya pada produknya saja. Tetapi, halal ini berlaku bagaimana rangkaian yang dilakukan melalui proses yang baik dan tentunya pemilihan raw input yang baik juga. "Itu berkenaan dengan konteks halal sehingga seluruh unit yang ada di Unisba bisa termanfaatkan dengan baik," katanya.
Warek I berpesan, agar dapat memanfaatkan secara optimal seluruh jaringan yang dimiliki oleh Unisba dan berbagai kesempatan hibah yang terbuka lebar khususnya dari Kemendikbudristek melalui kedaireka.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, Dr M Samsuri SPd MT, mengapresiasi penyelengaraan 3rd Resvex 2022 ini. Menurutnya, acara ini merupakan sarana untuk memberikan kesempatan kepada para dosen atau peneliti, baik di internal ataupun di perguruan tinggi lain untuk menunjukan hasil karya inovasi yang bisa didorong go internasional.
Harapannya, melalui kegiatan ini akan semakin memberikan tantangan kepada peneliti untuk lebih hebat dalam menghasilkan karya-karya yg dapat go internasional.
Sementara menurut Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud, Prof Ir Nizam, MSc DIC PhD IPU Asean Eng berharap, melalui 3rd Resvex 2022 ini akan terjadi match making antara perguruan tinggi dan mitra-mitranya dan dapat diajukan pendanaannya melalui matching fund kedaireka.
"Semoga melalui sinergi tersebut, bisa kita bangun industri di dalam negeri yang semakin kaya dengan kandungan lokalnya, dihasilkan produk yang semakin tinggi nilai tambahnya, berbasis pada hasil invensi dan inovasi dari perguruan tinggi," paparnya.
Selain itu, kata dia, hasil penelitian dari perguruan tinggi tidak hanya berhenti pada 3rd Resvex 2022 saja, tapi juga dirasakanan manfaatnya oleh dunia usaha dunia industry, serta masyarakat luas.