Ukuran dan Waktu Pembayaran Zakat Fitrah Menurut Mazhab Imam Syafii

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah

Selasa 05 Apr 2022 17:15 WIB

Ilustrasi zakat fitrah. Zakat fitrah merupakan kewajiban tiap umat Islam pada Ramadhan Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A Ilustrasi zakat fitrah. Zakat fitrah merupakan kewajiban tiap umat Islam pada Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu yang menjadi ciri khas dari bulan Ramadhan adalah diwajibkannya menunaikan zakat fitrah. Lantas bagaimana jenis, kadar, dan waktu pembayaran zakat fitrah yang tepat?  

Imam Syafii dalam Fikih Manhaji menjelaskan, zakat fitrah dibayarkan sebanyak satu sha makanan pokok dari umumnya warga tempat seseorang bermukim. Sedangkan berdasarkan hadits dari Abu Said Al-Khudri, dia menyebutkan: 

Baca Juga

كنا نعطيها في زمن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- صاعًا من طعام، أو صاعًا من شعير، أو صاعًا من أَقِطٍ، أو صاعًا من زبيب

"Pada masa Rasulullah SAW, kami mengeluarkan sebanyak satu sha makanan pada hari raya Idul Fitri. Makanan kami waktu itu adalah gandum, kismis, tepung, dan kurma,". 

Adapun ukuran sha yang dipakai oleh Rasulullah SAW berisi lebih kurang empat mud atau genggam. Atau setara dengan tiga liter dan berat 2.400 gram. Apabila yang menjadi makanan pokok warga pada saat ini adalah tepung gandum, maka zakat fitrah untuk satu orang sama dengan tiga liter gandum. 

Menurut Mazhab Syafii, pembayarannya tidak dapat dinilai dengan uang. Akan tetapi, harus dibayar dengan makanan pokok warga sekitar. Meski begitu, tidak masalah dalam hal ini mengikuti pendapat dari Mazhab Abu Hanifah pada masa sekarang. 

Sebab Mazhab Abu Hanifah membolehkan membayar dengan uang yang senilai. Ini karena uang lebih bermanfaat bagi warga miskin pada masa sekarang dan lebih dapat mewujudkan keinginan yang diharapkan. 

Adapun waktu diwajibkannya pembayaran zakat fitrah yakni bermula sejak terbenamnya matahari pada hari terakhir bulan Ramadhan. 

Akan tetapi, dibolehkan pula membayar zakat fitrah selama bulan Ramadhan pada hari raya sebeum didirikannya Sholat Id. Apa yang disunahkan adalah membayarkannya pada pagi hari raya sebelum berangkat sholat Id.  

Dalam hadits Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan, "Beliau (Rasulullah SAW) memerintahkan agar zakat fitrah ditunaikan sebelum berangkat ke tempat sholat." 

Menangguhkannya dari waktu sholat Id hingga sore hari raya hukumnya makruh. Jika lebih dari itu, hukumnya berdosa dan wajib ganti.     

Terpopuler