Senin 11 Apr 2022 10:09 WIB

Badan Perlindungan Konsumen Nasional Minta Mendag Kendalikan Harga Pangan

Mendag dinilai memiliki tugas utama menghadirkan harga pangan yang terjangkau

Red: Nur Aini
Menteri Perdagangan diminta segera melakukan manuver dan aksi nyata dalam mengendalikan harga sejumlah kebutuhan pokok untuk membantu meringankan beban konsumen dan masyarakat secara luas.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Menteri Perdagangan diminta segera melakukan manuver dan aksi nyata dalam mengendalikan harga sejumlah kebutuhan pokok untuk membantu meringankan beban konsumen dan masyarakat secara luas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal E Halim minta Menteri Perdagangan segera melakukan manuver dan aksi nyata dalam mengendalikan harga sejumlah kebutuhan pokok untuk membantu meringankan beban konsumen dan masyarakat secara luas.

"Determinasi dalam pengendalian pasokan dan menghadirkan harga yang terjangkau menjadi tugas utama Mendag," kata Rizal Halim dalam keterangannya, Senin (11/4/2022).

Baca Juga

BPKN nilai Mendag Muhammad Lutfi gagal mengendalikan stok dan isu minyak goreng yang membuat harga minyak goreng naik tinggi. Menurut Rizal, situasi kelangkaan minyak goreng terus terjadi bahkan setelah sejumlah peraturan yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan. Hampir 4 minggu pasca-Mendag ingin menyampaikan mafia mafia minyak goreng yang hingga sekarang belum juga terungkap.

"Di sisi lain sejumlah kebutuhan pokok lainnya mulai merangkak naik dari daging, cabai, telur dan lainnya," ujarnya.

Realita itu, kata Rizal, tentu sangat miris bagi kita khususnya di tengah semangat Presiden jngin swasembada pangan. Sementara jauh panggang dari api, volatilias harga pangan tetap tak terkendali, pasokan seperti ilmu sihir yang bisa menghilang seketika dan muncul seketika.

"Kelalaian mengendalikan stok dan isu migor memang besar dikontribusikan oleh Mendag hingga saat ini. Migor curah tetap langka dan sebentar lagi pesta pora dana sawit berlangsung di tengah kesulitan masyarakat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement