REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alice Morrison, penulis buku 'Walking with Nomads', mengisahkan kisah kekagumannya terhadap umat Muslim dan ibadah puasa, melalui sebuah artikel yang dimuat di laman The Scotsman. Morrison adalah petualang Skotlandia dan datang ke Maroko untuk menjalankan lomba lari terberat di dunia, Marathon des Sables.
Dia menyukai Maroko dan selama delapan tahun ia tinggal di sebuah kompleks di Imlil, di Pegunungan Atlas. Ada empat keluarga yang menampung sekitar 25 orang mulai dari kakek buyut yang berusia 90-an, hingga Khadijah yang hampir berusia lima tahun.
Rumah-rumah di sana dibangun di atas batu pegunungan. Dari teras, dapat terlihat pemandangan puncak Atlas yang tertutup salju. Dan di bawah kamar tidur Morrison, ada keluarga sapi dan anaknya yang baru lahir. Ayam-ayam pun berisik dan sibuk berkokok di bawah ruang duduk.
"Ini adalah negara Amazigh (Berber) dan kehidupan di sini bersifat komunal. Saya adalah makhluk yang aneh karena hidup sendiri dan salah satu hal yang harus saya terima ketika saya pindah ke rumah kecil saya, adalah rasa kasihan yang tulus yang dirasakan dari para wanita di sini terhadap saya," kata Morrison.
Keluarga adalah segalanya dalam budaya di tempat Morrison berada. Dan ia cukup beruntung telah diadopsi sebagai semacam bibi, serta mendapat kasih sayang dan hal lainnya. Inilah yang membuatnya memiliki rasa tanggung jawab yang lebih, termasuk untuk turut melaksanakan ibadah puasa.