HISTORY -- Karim Benzema dan Vinicius Junior telah menjadi duet yang paling mematikan di lini depan Real Madrid. Dari 93 gol Los Merengues di berbagai kompetisi musim ini, sebanyak 54 gol dicetak oleh kedua pemain: Benzema menorehkan 37 gol dan Vinicius mengukir 17 gol.
Benzema dan Vinicius sudah saling klop dan saling memahami. Padahal, sebelumnya kedua pemain nyaris tidak bisa disatukan karena terbelah oleh sebuah curhatan.
Peristiwanya terjadi ketika Real Madrid menghadapi tuan rumah Borussia Monchengladbach di laga penyisihan grup Liga Champions pada Oktober 2020. Usai laga yang berkesudahan imbang 2-2 tersebut, Benzema mengeluh kepada Ferland Mendy tentang kinerja Vinicius.
Entah bagaimana, keluhan striker Muslim asal Prancis itu bocor ke publik. Media ramai-ramai memberitakan Benzema yang mengkritik kinerja Vinicius.
Kepribadian Benzema
‘’Sehari setelah kejadian dan begitu menginjakkan kaki di Valdebebas, Benzema langsung mencari Vinicius. Permintaan maaf striker itu tulus, seperti yang ditunjukkan selama ini,’’ sebut Marca.
Benzema sejatinya sosok yang ramah, tulus dan baik terhadap rekan setim. Bahkan, pemain internasional Prancis itu telah memperlakukan Vinicius seperti anak laki-lakinya.
Ketika Vinicius pertama kali menjejakkan kakinya di Madrid pada 2018, Benzema yang menjemput winger Brasil tersebut. Marcelo dan Casemiro saat itu tidak berada di Madrid karena sedang memperkuat Timnas Brasil di Piala Dunia 2018.
‘’Sejak hari pertama, Benzema ada di sana untuk Vinicius. Dia bertindak sebagai pemandu dan guru tentang Real Madrid,’’ sebut Marca.
Obrolan Tulus
Di terowongan ruang ganti, Benzema secara tulus meminta maaf kepada Vinicius. Sebagai pemain senior, Benzema tidak malu untuk meminta maaf kepada juniornya tersebut.
Benzema menyadari kritikannya yang bocor ke publik itu sudah pasti menyakiti Vinicius. Sebaliknya winger Brasil itu menyadari kesalahan dari kinerjanya di lapangan.
‘’Apa yang dikatakan di terowongan ruang ganti itu tulus. Setelah mendengarkan Benzema, Vinicius menerima permintaan maaf itu,’’ tulis Marca. ‘’Sejak saat itu chemistry di antara keduanya mulai tumbuh subur.’’
Vinicius masih melihat Benzema sebagai referensi hebatnya di lapangan. Pandangannya terhadap Benzema tidak pernah berubah sejak striker Prancis itu menjemput kedatangannya di Madrid pada 2018.
‘’Percakapan tulus telah meruntuhkan tembok ego yang ada, memberi jalan untuk kepercayaan penuh pada duet yang sekarang paling mematikan di sepakbola Eropa,’’ tulis Marca. ‘’Mereka saling mencari, mereka saling memahami, dan mereka saling membutuhkan. Versi terbaik dari masing-masing telah muncul untuk saling melengkapi.’’