REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong publikasi masif dengan berbagai acara yang menarik untuk promosi wisata di Sumatra Barat (Sumbar). Menurut Wapres, hal ini untuk menarik minat wisatawan ke Sumbar, baik domestik maupun mancanegara.
Wapres mengatakan, Sumbar memiliki banyak destinasi wisata, namun demikian masih banyak potensi tersebut yang belum terekspos. "Walaupun destinasi di sini bagus, tapi kalau tidak terinformasikan dengan baik dan tidak ada event-event yang menarik mungkin juga (tidak akan dikunjungi),” ujar Wapres dalam siaran persnya di acara Sarasehan Budaya dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Sumbar, Selasa (12/4) malam, di Aula Bung Hatta, Hotel Novotel, Bukittinggi, Sumbar.
Wapres mengatakan, publikasi dapat dilakukan dengan pengemasan paket wisata melalui berbagai kanal publikasi atau komunikasi digital. Ia menilai, pengemasan ini menjadi penting untuk memancing minat masyarakat dalam maupun luar negeri berkunjung ke destinasi wisata di Sumbar.
Menurut Wapres, potensi wisata alam, wisata kuliner, wisata seni budaya dapat diintegrasikan dalam satu paket wisata sehingga mampu memberikan nilai-nilai efisiensi dan ekonomis bagi para pengunjungnya. Untuk itu, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan, dan tidak berjalan sendiri-sendiri.
"Dalam hal ini, saya kira dukungan, perhatian dari pemerintah daerah dan otoritas di sektor jasa keuangan dan seluruh pemangku industri jasa keuangan di Sumbar menjadi kunci pemberdayaan potensi wisata berbasis seni budaya ini," kata Wapres.
Salah satunya, Ma'ruf menyinggung peran pengusaha UMKM juga penting di dalam mendukung potensi wisata daerah. "(Karena itu) bagaimana membangun kolaborasi dengan baik," tambahnya.
Dalam acara yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut, Wapres menekankan, dukungan dalam memublikasikan potensi ekonomi Sumbar ini dapat dilakukan melalui platfrom e-commerce, sebagaimana konsep dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesi yang hari ini diluncurkan. "Dan kampanye afirmasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang tadi kita luncurkan itu juga menjadi sarana yang tepat untuk mendukung pengembangan potensi ekonomi di Sumbar ini," katanya.
Wapres pun mencatat, kebijakan dan program kementerian/lembaga sangat mendukung upaya tersebut, seperti Kementerian Keuangan, OJK, dan Bank Indonesia dengan memberikan bantuan produktif dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Semua kebijakan tersebut menurutnya sudah tersedia, tinggal bagaimana mengelolanya dengan baik.
Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan, acara yang digagas Selasa malam bertujuan sebagai forum membangun kolaborasi antar pemangku kepentingan dan untuk mendorong potensi budaya dan ekonomi masyarakat Sumbar.
"Tema ini sangat penting dan relevan, bahwa pada saat ini pascapandemi, kita sebut pascapandemi karena kita optimis tidak ada varian baru, dan kita yakin kita bisa menjalankan tugas kita dan kita tahu bahwa potensi ekonomi dan budaya di Sumatra Barat itu luar biasa," ujarnya.