REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dongeng Goldilocks and the Three Bears menginspirasi penamaan zona Goldilocks. Di dalam dongeng, Goldilocks adalah gadis kecil pemilih yang bersikeras buburnya harus tepat, tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Ini mirip dengan kehidupan.
Sebuah planet harus "tepat", atau mampu mendukung kehidupan untuk mempertahankan kehidupan. Planet tidak boleh begitu dingin sehingga air hanya ada sebagai es beku. Di sisi lain, sebuah planet juga tidak boleh terlalu panas sehingga semua air mendidih.
Hanya planet-planet di "zona Goldilocks" atau secara resmi dikenal sebagai "zona layak huni" yang dianggap mampu mendukung kehidupan.
Apa itu zona layak huni?
Jika orbit planet terlalu dekat dengan bintang, akan mengakibatkan suhu terlalu panas bagi air cair untuk eksis. Jika terlalu jauh, maka suhu akan terlalu dingin. Jarak planet dan bintangnya merupakan salah satu faktor yang cukup menentukan zona layak huni.
Matahari kita sendiri adalah katai kuning tipe-G. Zona layak huninya terdefinisi dengan baik karena Bumi menempati zona ini. Bumi mengorbit dari bintang pada jarak 93 juta mil (150 juta kilometer).
Berada di zona layak huni hanyalah salah satu faktor yang harus dipertimbangkan oleh para ahli astrobiologi ketika mencari kehidupan di planet lain.
Contohnya bulan kita sendiri, karena sangat dekat dengan Bumi, jelas berada di zona Goldilocks. Namun, di Bulan tidak ada air cair di permukaannya. Dilansir dari Space.com, Selain jarak, tekanan dan komposisi udara juga harus diperhatikan untuk kriteria layak huni. Alhasil, bulan yang tidak memiliki atmosfer tidak mampu mempertahankan kehidupannya sendiri.
Penting juga untuk tidak menyederhanakan istilah "layak huni". Bahkan jika semua kondisi di sebuah planet ideal untuk keberadaan air cair, itu tidak menunjukkan bahwa planet itu bisa dihuni. Kita tidak tahu bahan-bahan minor tambahan apa yang diperlukan selain air dan atmosfer karena para ilmuwan belum menemukan asal usul kehidupan yang sebenarnya di luar Bumi.
Tata surya kita adalah yang paling banyak diteliti dari semua planet. Dengan memprediksi suhu permukaan sebuah planet berdasarkan jumlah panas matahari yang diterimanya, para ahli teori telah menentukan dimana seharusnya zona Goldilocks-nya.