REPUBLIKA.CO.ID, MADYA PRADESH -- Bentrokan antara umat Hindu dan Muslim selama festival Hindu Ram Navami mendorong polisi di India memberlakukan jam malam di beberapa wilayah negara bagian India. Bahkan, saksi mata dan media lokal melaporkan pihak berwenang di negara bagian pusat Madhya Pradesh menghancurkan beberapa rumah milik umat Islam.
Setidaknya satu orang tewas dan beberapa rumah atau toko dibakar disetidaknya tujuh negara bagian India yang menyaksikan bentrokan kekuasaan pada Senin (11/4/2022). Di Khargone di Madhya Pradesh, pemerintah distrik menghancurkan rumah-rumah Muslim dan menuduh penduduk terlibat dalam prosesi pelemparan batu Hindu.
Video di media sosial menunjukkan massa melempar batu ke masjid di beberapa daerah dan DJ memainkan musik yang keras di luar masjid. "Polisi datang untuk menghancurkan kompleks Masjid Jama di Talab Chowk. Mereka mendobrak jendela toko tetapi kemudian mereka pergi setelah Muslim mengadang mereka. Tetapi mereka telah kembali lagi dan mulai menghancurkan kompleks itu," situs berita Maktoob melaporkan seperti dikutip dari laman TRT World, Selasa (12/4/2022).
Kekerasan dimulai pada Ahad ketika komunitas Muslim keberatan ketika seorang disc jockey (DJ) memainkan musik yang tidak pantas. Kemudian, ini diikuti dengan pelemparan batu dan pembakaran di banyak tempat di kota, di mana banyak orang termasuk inspektur polisi Khargone terluka.
Polisi menargetkan Muslim?
Pemimpin media kongres Madhya Pradesh, KK Mishra mengatakan insiden telah direncanakan sebelumnya dan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa menargetkan umat Islam melalui itu. "Semuanya dilakukan di bawah pengawasan pemerintah. Bagaimana pemerintag dan pihak berwenang menentukan siapa orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan hanya dalam beberapa jam setelah kejadian dan tanpa melakukan penyelidikan?" katanya kepada Anadolu Agency.
Bentrokan juga pecah selama prosesi Ram Navami di dua kota di negara baguan Gujarat yaitu Himmatnagar dan Khambhat pada Ahad (10/4/2022). Polisi setempat mengatakan, satu orang tewas sementara yang lain terluka dalam bentrokan di Khambhat.
Like I said, the world has chosen to shut its eyes. We, in India are living the nightmare of Nazi Germany. And some well - meaning folks will continue to call this an exaggeration. The 220 million Muslim population in India is being humiliated, attacked EVERY BLOODY DAY https://t.co/8WoxB5NsfO
— Rana Ayyub (@RanaAyyub) April 11, 2022