Rabu 13 Apr 2022 13:43 WIB

Warga Serbu Operasi Pasar Minyak Goreng di Tasikmalaya

Puluhan warga hendak membeli minyak goreng terlihat datang sambil membawa jeriken.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan, Kota Tasikmalaya, melakukan pemantauan ke distributor minyak goreng di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Senin (11/4/2022).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan, Kota Tasikmalaya, melakukan pemantauan ke distributor minyak goreng di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Senin (11/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Antrean puluhan warga terlihat di depan Toko Barokah, Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Rabu (13/4/2022), sambil membawa jeriken. Puluhan warga itu hendak membeli minyak goreng dengan harga murah dalam operasi pasar murah yang dilakukan distributor di toko tersebut.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, warga yang hendak membeli minyak goreng di tempat itu harus menunjukkan KTP-nya untuk didata. Setelah itu, mereka akan mendapatkan kupon yang diberikan sesuai antrean. Setelah itu, nomor dalam kupon itu akan dipanggil untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

Baca Juga

"Dalam operasi pasar murah ini, kami sediakan minyak goreng curah sebanyak empat ton dan kemasan 260 dus," kata Hendri Wijaya, penanggung jawab Toko Barokah, agen penjualan dari distributor minyak goreng PT Asih Tunggal (Asta).

Dalam operasi pasar itu, minyak goreng curah dijual dengan harga Rp 15.300 per kilogram. Sementara minyak goreng kemasan dijual dengan harga Rp 44 ribu isi dua liter.

Menurut Hendri, harga jual itu sedikit lebih murah dibandingkan hari biasa. Ia menyebutkan, pada momen biasa, minyak goreng curah di tokonya dijual dengan Rp 15.500 per kilogram. Sementara minyak goreng kemasan, kata dia, terakhir dijual dengan harga Rp 46 ribu isi dua liter.

Namun, pembeli dibatasi hanya boleh membeli maksimal lima kilogram minyak goreng curah dan empat liter minyak goreng kemasan. Sebab, operasi pasar murah itu menyasar kalangan masyarakat langsung, bukan pedagang eceran.

"Sasaran operasi ini adalah masyarakat. Karenanya pembelian dibatasi. Kalau biasanya maksimal boleh 20 kilogram untuk minyak goreng curah," kata dia.

Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUMKM Indag) Kota Tasikmalaya, Hendro Haryoko, mengatakan, operasi pasar murah di Toko Barokah merupakan tindak lanjut dari Instruksi Wali Kota Tasikmalaya yang mewajibkan 13 distributor minyak goreng ikut ambil bagian dalam membuat stabil bahan kebutuhan itu. Menurut dia, para distributor minyak goreng umumnya menyambut baik instruksi itu. "Seperti saat ini dilakukan operasi minyak goreng murah secara mandiri di tokonya sendiri," kata dia.

Menurut dia, dari 13 distributor minyak goreng yang disebut dalam Instruksi Wali Kota Tasikmalaya, baru ada satu distributor yang menggelar operasi pasar murah, yaitu PT Asta. Distributor lainnya disebut akan menyusul untuk menggelar operasi pasar murah. "Saya dapat informasi, sudah ada beberapa distributor yang siap," kata Hendro.

Dalam Instruksi Wali Kota Tasikmalaya, setiap distrubutor yang disebut paling tidak harus menggelar satu kali operasi pasar murah dalam sebulan. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan terus melakukan evaluasi.

Menurut Hendro, apabila minyak goreng, khususnya curah, masih sulit didapatkan dan mahal, distributor akan tetap diminta menggelar operasi pasar murah. "Nanti kami lihat setelah Idul Fitri, permasalahan minyak goreng seperti apa. Mudah-mudahan melandai," kata dia.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement